LCKI Meminta APH Tertibkan Togel di Jateng
SEMARANG, metro7.co.id– Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) mengapresiasi penggerebekan yang dilakukan oleh Polri terkait adanya penyusupan link judi online di situs pemerintah dan lembaga pendidikan.
LCKI menilai hal ini harus dijadikan momentum bagi semua pihak untuk melawan merebaknya perjudian. LCKI pun meminta kepada Aparat Penegakan Hukum (APH) untuk menertibkan judi “Togel” di Jawa Tengah, khususnya di Semarang dan Kendal.
“LCKI memandang persoalan munculnya judi Togel ini sudah sangat mengkhawatirkan. Karena sudah tidak ada rasa malu lagi, mereka para bandar membuka lapak judi togel di dekat pemukiman masyarakat bahkan tempat ibadah,” ujar Ketua LCKI Doni Sahroni di Semarang, Jumat (15/10/2021).
LCKI mendorong penegak hukum mengambil langkah- langkah yang tegas dan terukur untuk menekan merebaknya perjudian Togel.
“LCKI akan selalu siap membantu dan bekerja sama dengan kepolisian untuk menekan merebaknya perjudian togel ini khususnya, dan permasalahan penyakit masyarakat umumnya,” tegas Doni.
LCKI berpandangan ada korelasi dari salah satu sebab berkembangnya atau meningkatnya tingkat kejahatan di masyarakat, yakni salah satunya dari merebaknya judi togel.
Pengurus Pemuda Pancasila (PP) Kota Semarang itu menyampaikan, di tengah kondisi pandemi sekarang yang serba susah mencari nafkah, lalu ditambah dengan judi togel yang marak, membuat mimpi para pemasangnya mendapatkan uang dengan mudah. Padahal itu tidak mungkin.
“Akhirnya akan mendorong masyarakat melakukan perbuatan kriminal lainya diantaranya, pencurian, pembegalan, penodongan dll,” beber dia.
Oleh karenanya LCKI berharap, permasalahan judi togel ini menjadi perhatian khusus oleh seluruh pihak. Dari kepolisian, pemerintahan daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan lainnya.
“Untuk bergerak bersama memerangi agar dapat menekan merebaknya judi togel ini,” pungkas Doni Sahroni.
Untuk informasi, dikutip dari detikcom, Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri telah meringkus 19 orang terkait kasus penyusupan situs judi online di website resmi pemerintah dan lembaga pendidikan. Ke 19 orang tersebut ditangkap di wilayah berbeda, yakni Jawa Tengah hingga Jakarta.[]