WONOSOBO, metro7.co.id – Di tepi yang damai Waduk Wadaslintang, keindahan aliran air tidak hanya menciptakan sumber energi bersih, tetapi juga menjadi pusat kegiatan bagi petani, para penggemar mancing, dan para wisatawan. PLTA ini tidak hanya sekadar menghasilkan listrik, melainkan telah menjadi pondasi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar,” ungkap Supriyono, petani lokal yang merasakan langsung manfaatnya.

“Pembangkit listrik tenaga air bukan hanya sumber listrik, tetapi juga merupakan fondasi keberlanjutan lingkungan. Waduk ini menjaga keseimbangan ekosistem sungai dan membantu pengelolaan air yang efisien,” tambah Andi dari Dinas Lingkungan Hidup.

Menurut Retno dari Dinas Pertanian, “PLTA memainkan peran penting dalam mendorong pertanian modern dan peningkatan kualitas hasil tanaman, memberikan dampak positif pada kesejahteraan petani.”

Dari sudut pandang Dinas Pariwisata, “Waduk Wadaslintang menjadi daya tarik wisata yang signifikan dengan pemandangan menakjubkan dan beragam aktivitas rekreasi, memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal.”

Bendungan Wadaslintang terletak di Sungai Bedegolan di Desa Sumberejo, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Daerah tangkapan air bagian utara merupakan perbukitan, bagian tengah adalah daratan rendah dengan topografi rata-rata datar, terdiri dari persawahan dan permukiman penduduk, sebelah selatan adalah daerah lahan pasir (sand dunes) pantai selatan, curah hujan berkisar antara 1.800 mm sampai 5800 mm setiap tahun dengan rata-rata 3.656 mm/tahun.

Pembangunan Bendungan Wadaslintang menggunakan tipe timbunan batu dengan inti kedap air dari tanah. Volume bendungan ±8.200.000 m3 termasuk bendungan pengelak. Tinggi puncak bendungan 125 m, elevasi puncak bendungan +191 m, dimensi puncak bendungan panjang 650 m x lebar 10 m. Kapasitas tampungan waduk maksimum 443.000.000 m3, kapasitas tampungan waduk efektif 408.000.000 m3. Luas Waduk pada Elevasi Tertentu 41.6 km2 (+190.30); 13.53 km2 (+185); 2.24 km2 (+124)

Manfaat utama dari Bendungan Wadaslintang adalah penyedia air suplesi irigasi untuk lahan persawahan teknis seluas 31.100 Hektar. Manfaat lainnya yaitu dapat membangkitkan tenaga listrik lebih dari 92.000.000 KWH/tahun, dimulai sejak tahun 1998. Menyediakan kebutuhan air baku dan industri 800 liter/detik dan berfungsi sebagai pengendalian banjir. Di samping itu juga untuk perikanan darat bebas maupun dengan keramba, untuk juga untuk mengembangkan pariwisata / olah raga air.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, terlihat bahwa meskipun Indonesia memiliki potensi tenaga air sebesar 76,09 gigawatt, kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga air hanya mencapai 3.516,51 MW atau 7,82% dari total kapasitas terpasang PLN. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan pembangkit listrik berbasis energi fosil seperti PLTU yang memiliki kapasitas terpasang lebih besar, yakni 20.418,5 MW.

Walau demikian, Direktur utama PLN telah menegaskan komitmennya untuk mempercepat pengembangan pembangkit listrik tenaga air dan energi bersih lainnya guna mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

“Transformasi ini diharapkan menjadi langkah penting dalam menghadirkan masa depan energi Indonesia yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” katanya

Dengan demikian, PLTA Waduk Wadaslintang tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi simbol dari perubahan besar dalam upaya Indonesia untuk beralih ke sumber energi bersih, meresap dalam kehidupan sehari-hari, dan mengukuhkan arah masa depan energi negara ini. ***