Bojonegoro Upacarakan Hari Jadi Ke-343
BOJONEGORO, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro menggelar Upacara Hari Jadi Bojonegoro (HJB) yang Ke-343 Tahun 2020. Acara ini dilaksakan di Pendopo Malowopati Bojonegoro, Selasa (20/10/20).
Acara yang di ikuti oleh Seluruh Forkopimcam dan Kepala Desa di masing-masing pendopo Kecamatan secara virtual dan di hadiri oleh Forkopimda, Sekretaris Daerah, Staf Ahli, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Bojonegoro. Di tengah acara tersebut menampilkan sebuah video terkait capaian Pemkab Bojonegoro selama dua tahun ini dan di akhiri dengan acara pemberian piagam penghargaan secara simbolis kepada 15 peraih Prestasi membanggakan kabupaten Bojonegoro Tahun 2020.
Dalam Pidato Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menyampaikan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro Ke-343 Tahun 2020 di laksanakan dalam suasana keprihatinan di tengah suasana Pandemi Covid-19 yang sampai saat ini masih kita upayakan sebagai pencegahan penularan dan penanganan.
“Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada para Pemimpin pendahulu kami, sesepuh dan pini sepuh, alim ulama, tokoh masyarakat, semua pemangku kepentingan dan seluruh warga Bojonegoro yang telah berkiprah dalam membangun Bojonegoro tercinta,” ucap Bupati Bojonegoro
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dimana di 2019 IPM Bojonegoro sebesar 68,75 mengalami peningkatan 0,9 dari capaian tahun 2018 yang sebesar 67,85. Peningkatan sebesar 0,9 ini termasuk salah satu dari 5 (lima) Kabupaten/Kota di Jawa Timur dengan kenaikan paling besar. Pertumbuhan ekonomi dengan migas meningkat dari 4,41% pada Tahun 2018 menjadi 6,34% pada Tahun 2019, sedangkan pertumbuhan ekonomi non migas tumbuh melambat, yaitu dari 5,66% pada Tahun 2018 menjadi 5,29% pada Tahun 2019.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam kurun waktu 2018 dan 2019 juga telah mampu menurunkan angka pengangguran sebesar 0,49%. Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018 sebesar 4,19% menjadi sebesar 3,7% pada Tahun 2019.
Penurunan Angka Kemiskinan periode 2018-2019 sebesar 0,78% atau ekuivalen dengan penurunan 9 ribu masyarakat miskin. Angka kemiskinan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2018 sebesar 13,16% ekuivalen dengan 163 ribu masyarakat miskin menjadi 12,38% Tahun 2019 ekuivalen dengan 154 ribu masyarakat miskin. Penurunan 0,78% ini termasuk salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota dengan penurunan kemiskinan terbesar di Jawa Timur.
Salah satu program Kabupaten Bojonegoro sebagai wujud kepedulian meringankan beban masyarakat miskin yang anggota keluarganya meninggal yaitu diberikan santunan sebesar Rp 2,5 juta per orang. Alokasi santunan kematian Tahun 2019 sebesar Rp 5,97 Milyar dan alokasi Tahun 2020 sebesar Rp 12 Milyar dengan asumsi penerima manfaat selama Tahun 2019 – 2020 sejumlah 7.188 orang.
Tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah membangun 117 km jalan dan Tahun 2020 ini di lanjutkan kembali dengan pembangunan 121 km jalan sehingga tahun 2021 total jalan dengan kondisi mantap sepanjang 630 km tuntas. Setelah jalan poros kabupaten tuntas, Tahun 2021-2023 nanti kita akan mulai membangun jalan poros antar desa sepanjang 1.449 km. Dengan harapan, nantinya di Tahun 2023 seluruh akses jalan baik poros kabupaten maupun jalan poros antar desa sudah bisa dalam kondisi mantap.
Saat ini Kabupaten Bojonegoro juga sudah membangun 2 (dua) jembatan akses antar Kabupaten yaitu jembatan Lu-Me yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Blora serta Tahun 2021 pembangunan jembatan Ka-Re yang menghubungkan Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban.
Selain pemenuhan layanan dasar di bidang infrastruktur, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga memiliki komitmen terhadap pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sudah menginisiasi dan melaksanakan Program Petani Mandiri melalui akses Kartu Petani Mandiri (KPM). Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Tahun 2020 ini telah mengalokasikan 59 milyar yang diberikan kepada 405 kelompok tani di 252 desa.
Selain PPM, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga memberi alokasi kemudahan permodalan bagi pedagang mikro dan ultra mikro melalui program pemberdayaan usaha mikro dan akses Kartu Pedagang Produktif (KPP). Pemerintah Kabupaten Bojonegoro telah menyiapkan alokasi anggaran melalui Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sejumlah 20 milyar untuk pembiayaan ultra mikro.
Dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro sudah melakukan revitalisasi pasar daerah agar lebih bersih, nyaman dan aman. Dalam kurun waktu 2019-2020 Pemkab telah melakukan pembangunan dan perbaikan 11 (sebelas) pasar daerah dengan total alokasi 73 milyar.
Dari program tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak pada terwujudnya kehidupan berkelanjutan yang layak dan tercapainya Masyarakat Makmur Sejahtera yang sesuai dengan tema Hari Jadi Bojonegoro pada tahun ini yaitu “Bojonegoro Kerja, Maju, dan Prestasi Bersama”.
Dalam hal Peningkatan pelayanan kesehatan, di Hari Jadi Kabupaten Bojonegoro ke-343 kali ini, Pemkab Bojonegoro mendapatkan “kado spesial” berupa piagam penghargaan pencapaian Universal Health Coverage (UHC) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Jawa Timur dan menjadi satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang termasuk dalam kategori UHC. Jumlah masyarakat yang ditanggung dalam asuransi sebesar 98,76% atau sejumlah 1.319.301 (satu juta tiga ratus sembilan belas ribu tiga ratus satu) jiwa.
Di bidang pendidikan, Pemkab Bojonegoro memberikan pembiayaan sekolah lewat DAK Pendidikan bagi siswa Madarasah Aliyah (MA) sebesar 13,5 milyar bagi 11.905 siswa. Selain pemberian DAK bagi MA, Pemerintah Kabupaten juga mengalokasikan beasiswa bagi putra putri daerah. Beasiswa scientist sudah dianggarkan 15 Milyar bagi 375 siswa. Selain beasiswa scientist , Pemkab juga mengalokasikan beasiswa satu desa dua sarjana sebesar 8,6 Milyar bagi 860 siswa serta beasiswa kurang mampu sebesar 952 juta.
Sebagaimana tertuang dalam salah satu misi daerah yaitu perlindungan bagi perempuan, anak dan kaum dhuafa, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Saat ini sudah memiliki 4 (empat) Tempat Penitipan Anak (TPA) yaitu TPA Kalitidu, TPA Kapas, TPA Baureno dan TPA Ngasem yang saat ini masih proses pembangunan.
Selain program perlindungan anak, Pemerintah Kabupaten juga mengalokasikan bantuan bagi anak yatim dan terlantar, bantuan warga sakit menahun dan penyandang disabilitas.
Pemerintah Kabupaten juga telah mengalokasikan BPNT Daerah bagi 11.625 KPM. Bagi para lansia, di Tahun 2020 ini Pemerintah Kabupaten telah mengalokasikan program permakanan lansia yang diberikan melalui masing-masing kecamatan untuk memberikan tambahan nutrisi bagi lansia dengan alokasi 10,3 Milyar. Harapannya Bapak dan Ibu Camat serta Kepala Desa turut serta mengawal dan memfasilitasi pelaksanaan program-program Kabupaten yang diberikan pada masyarakat.
“Bapak Ibu warga Bojonegoro yang saya cintai, segala yang telah kita capai tentu tidak boleh membuat kita berpuas diri. Mari kita terus bahu membahu dalam bekerja, bersinergi dalam mengatasi tantangan kedepan, guna melakukan percepatan pembangunan di Kabupaten Bojonegoro tercinta. Kami sampaikan terima kasih atas semua kontribusi yang diberikan dari semua pihak bagi kemajuan Bojonegoro yang kita cintai,” tutur Bupati. *