BOJONEGORO, metro7.co.id – Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI). Presiden telah menetapkan tanggal 28 November sebagai bulan Menanam Nasional. Acara ini dibuat dengan Pembinaan Pengendalian Pencemaran Lingkungan, Sabtu (28/11/20).

Untuk menggalang kesadaran dan peran aktif semua pihak, 43 organisasi pemerhati lingkungan di kabupaten Bojonegoro dan Tuban yang tergabung dalam Gerakan Lestari Alam Raya (GELAR) melakukan Aksi Tanam Sejuta Pohon. Gerakan ini dilakukan serentak di hari menanam pohon nasional tanggal 28 November 2020 di 19 titik penanaman di Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.

Gerakan ini adalah bentuk kampanye sekaligus contoh gerakan serentak oleh masyarakat dan sukarelawan yang berkontribusi dalam memperbaiki kelestarian lingkungan dan merawat bumi. Lokasi yang dipilih adalah waduk/embung, tepi sungai dan sumber mata air sebagai fungsi konservasi air.

Sedangkan untuk menambah ruang terbuka hijau dan penghijauan gerakan ini memilih fasilitas umum seperti lapangan dan sepanjang jalan raya dengan bekerjasama bersama masyarakat sekitar agar tumbuh rasa memiliki dan turut serta merawat pohon tersebut.

Jenis tanaman yang akan ditanam nantinya adalah berupa tanaman trembesi, mahoni, sengon, kelor, tabebuya, mangrove, cemara laut, mangga, sirsak, nangka dan jati.

STIE Cendekia Bojonegoro adalah salah satu kampus yang turut serta memperingati Hari Pohon Nasional ini. Dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) GEMAPALA STIE melakukan tanam pohon trembesi sebanyak 100 pohon. Penanam di laksanakan di lokasi agro wisata daerah Bojonegoro.

Penanaman pohon berfungsi untuk menyaring udara di bumi, dengan daun dan batangnya dapat menyerap gas berpolusi dengan berbagai komponen, sehingga mampu membantu kita bernafas dengan baik.

Ketua GEMAPALA STIE, Uswatun, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk penghijauan yang diharapkan dapat meminimalisir dampak dari pemanasan global dan kekeringan, sedangkan pada saat musim hujan dapat mengurangi resiko bencana tanah longsor dan banjir khususnya diwilayah Kabupaten Bojonegoro.

“Saya berharap untuk kedepannya. Semoga Kabupaten Bojonegoro dan Tuban menjadi asri, bersih, dan terbebas dari banjir. Dan masyarakat menyadari akan pentingnya kebersihan serta menjaga lingkungan. Kalau bukan kita lalu siapa lagi. Lestarikan bumi!,” ucap Ketua Gemapala. *