Bupati dan wakil Bupati Sampang Bersafari Di Bulan Ramadan Manfaatkan Menyapa Masyarakat
SAMPANG, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten Sampang menggelar Safari Ramadhan 1443 H di sejumlah kecamatan.
Bupati H Selamet Junaidi bersama Wakil Bupati H Abdullah Hidayat beserta jajaran menghadiri safari ramadhan ke tujuh di Desa Plampaan di Masjid Baitur Rohman, Senin (11/4).
Agenda diawali pemberian santunan anak yatim dan hibah kepada takmir masjid sebesar Rp10 juta, bantuan kepada marbot masjid dan insentif guru ngaji.
Bupati Sampang H Slamet Junaidi menyampaikan, jika rangkaian kegiatan Safari Ramadhan yang selama ini dilakukan semata-mata untuk mengetahui secara langsung apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan masyarakat.
Oleh sebab itu, menurutnya, Safari Ramadhan sangat penting dilakukan untuk menjalin silaturahm di berbagai desa untuk mengetahui keluhan masyarakat.
Aba Idi juga menjelaskan, sejak pandemi dua tahun lalu, Pemerintah Daerah tidak bisa berbuat banyak karena berbagai program pembangunan menjadi terganggu akibat adanya recoufusing anggaran untuk.
“Sejak 2 tahun Covid-19 melanda, banyak anggaran kita yang dialihkan seperti untuk perbaikan jalan yang terpaksa dialihkan untuk penanganan Covid-19. Namun kita tidak kehilangan semangat, karena kita juga sudah melakukan berbagai upaya termasuk meminta dukungan para pemimpin kita di pusat,” ujarnya.
Mendengar keluhan masyarakat dengan kondisi Jalan Poros Kabupaten yang menghubungkan Plampaan – Pamolaan, pihaknya menargetkan di Tahun 2023 bisa terealisasi perbaikan.
“Di awal kepemimpinan, kami butuh 600 miliar untuk Jalan Kabupatennya saja belum terhitung jalan poros desa, sedangkan belanja modal sekitar 40-50 miliar, artinya sangat tidak cukup untuk memperbaiki seluruh jalan poros di Sampang,” ucapnya.
Pihaknya memiliki program betonisasi sehingga diharapkan jalan yang nantinya terbangun bukan hanya akal-akalan mencari profit oriented namun bisa bertahan lama sehingga manfaatnya betul-betul dirasakan oleh masyarakat.
Aba Idi juga menanggapi keluhan kekurangan tenaga pengajar di Kecamatan Camplong sebab menurutnya yang terjadi di Kabupaten Sampang masih defisit 2000 guru.
“Semenjak Kepemimpinan saya, para guru ini dilarang pindah tugas ke Kabupaten lain, kami betul-betul berkomitmen untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sampang,” tegasnya.