Chat Ingin Singkirkan BPD, Kades di Tuban Minta Maaf
TUBAN, metro7.co.id – Tangkapan layar (screenshoot) percakapan di grup WhatsApp terkait pernyataan salah satu Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, yang beredar di media sosial, membuat geram anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se Kabupaten Tuban, Jumat (25/9/2020) malam.
Pasalnya komentar yang diduga bernada propokatif berasal dari grup Persatuan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (PAPDESI) Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, yang notabene adalah perkumpulan Kepala Desa dan merupakan mitra kerja BPD di desa.
Dari penelusuran metro7.co.id, screenshoot percakapan itu ditulis oleh nomor Whatssap +6282234768779 pada pukul 15.33 WIB.
“Siap pak ketua, nek wes kita kompak karo PPDI semakin mudah kita untuk menyingkirkan BPD yang ruwet ruwet itu,” tulis akun tersebut dengan emoticon tertawa.
Screenshoot percakapan tersebut kemudian diunggah oleh anggota BPD di grub WhatsApp Asosiasi BPD Kabupaten Tuban. Reaksi keras dan kecaman dari beberapa anggota BPD pun memenuhi komentar di grup.
Menanggapi screenshoot percakapan salah satu Kades tersebut, Budiono, Sekretaris Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) Kabupaten Tuban, menyayangkan kejadian itu. Ia juga menuntut agar Kades meminta maaf kepada anggota BPD yang dimaksud.
“Saya sangat menyayangkan ada statemen dari Kades seperti itu, tidak seharusnya memancing kemarahan anggota BPD. Toh, BPD juga wakil masyarakat di Desa. Apa yang diinginkan anggota BPD hanyalah terciptanya demokrasi dan transparansi, serta berjalannya tupoksi BPD di Desa sesuai dengan amanah Undang-Undang Desa. Untuk itu, Kades tersebut silahkan membuat permintaan maaf secara tertulis kepada anggota BPD, agar permasalahan tidak berlarut-larut,” ucapnya.
Sugeng Arianto, ketua ABPEDNAS Tuban, juga turut berkomentar untuk meredakan anggota BPD yang merasa tersinggung dengan komentar Kades.
“Bapak-bapak mohon sabar ya, saya sudah komunikasi dengan ketua PAPDESI untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan,” ujarnya.
Sementara itu, saat dihubungi oleh metro7.co.id via WhatsApp, Kepala Desa tersebut membenarkan terkait screenshoot komentarnya, namun ia tidak bermaksud untuk menghina salah satu anggota BPD.
“Ow, iya pak. Yang jelas saya tidak ada unsur menghina”, ucapnya.
Kemudian pada malam harinya, Kades didampingi oleh Ketua PAPDESI dan Ketua ABPEDNAS Kabupaten Tuban, menulis permintaan maaf dalam surat pernyataan yang ditandatangani di atas materai.
“Bahwa perbincangan kami yang ada di grub WA ‘PAPDESI Kecamatan Soko’ yang menyangkut Lembaga Desa (BPD) adalah sebatas gurauan yang tidak bermaksud untuk menjatuhkan lembaga tersebut. Dengan keteledoran kami yang menyangkut diatas atas nama pribadi dan atas nama Kades Mojoagung menyatakan bersalah dalam ungkapan dan ucapan. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Harapan kami dengan kejadian tersebut sebagai pelajaran kami ke depan untuk lebih baik dan bersinergi dalam menjalankan tugas sesuai tupoksi kita. Serta permasalahan ini kami selesaikan secara kekeluargaan/damai dan tidak menjadi masalah dibelakang hari,” tulisnya.***