MALANG, metro7.co.id – Tak terasa lebaran Idul Fitri telah tiba. Tak terasa pula Ramadan telah berlalu. Meski berbagai macam ujian dan musibah yang melanda. Misalnya gempa dahsyat yang mengguncang Kabupaten Malang dan sekitarnya, belum lama ini.

 

Gempa berkekuatan 6,7 seketika meluluh lantakkan permukiman warga. Terutama di wilayah Selatan Kabupaten Malang. Meliputi, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Dampit, Tirtoyudo dan Kecamatan Ampelgading.

 

Ratusan bangunan hancur dan rata dengan tanah. Tak hanya rumah warga, tempat ibadah pun beberapa ikut hancur. Seperti Musala dan Masjid. Salahsatunya Masjid Nurul Huda Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading. Kerusakan Masjid Nurul Huda terbilang sangat parah.

 

Masjid yang biasanya digunakan warga muslim untuk beribadah kini tunggal puing-puing. Akibatnya, Warga Wirotaman terpaksa harus berdiri darurat di bawah tenda untuk menjalankan ibadah. Mulai dari awal Ramadan hingga memasuki malam 1 Syawal atau malam lebaran Idul Fitri 1442 H. 

 

Susana serba terbatas ini, tak menyurutkan hati warga Wirotaman datang ke Masjid Nurul Huda untuk menghadiri malam takbiran.

 

Sebagaimana dijelaskan salah satu warga, bahwa Idul Fitri kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Mereka harus Salat dibawah Masjid darurat. 

 

“Sedih ya, bukan cuma rumah yang hancur, tapi Masjid kami juga rata dengan tanah. Terpaksa kami harus Salat di Masjid darurat” ucap Muhammad, Kamis (13/5/2021).

 

Senada dengan Muhammad, Repan, warga Wirotaman, juga mengatakan hal yang sama. 

 

“Biasanya ada takbiran keliling, sekarang sepi karena Masjid kami tidak ada lagi,” kata Repan.

 

Kesedihan Repan semakin terasa. Sebab keluarganya tidak bisa pulang kampung halaman karena adanya aturan mudik dari Pemerintah.  

 

“sedih ya, keluarga juga tidak bisa kumpul,” ujarnya.

 

Musibah yang dialami warga ini, mengundang keprihatinan banyak pihak. Salah satunya Aksi Cepat Tanggap (ACT) Malang. Berbagai bantuan kemanusiaan mereka salurkan untuk meringankan dan membahagiakan hati para penyintas gempa Malang. Diantaranya, humanity food truck, operasi pangan gratis, paket lebaran,  dapur Umum dan pelayanan medis lainnya.

 

Tak hanya bantuan, mereka juga ikut meramaikan suka cita lebaran bersama warga di pengungsian dan melaksanakan Salat Idul Fitri serta sarapan bersama.

 

“Ini salah satu momentum kebersamaan ACT Malang dan pengungsi untuk kita bisa bahagia bersama di tengah musibah yang menimpa” ucap Branch Manager ACT Malang, Iqrok Wahyu Perdana.