BOJONEGORO, metro7.co.id – Kemenag Bojonegoro bersama Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh sedang menyelenggarakan rapat koordinasi terkait penyelenggaraan Ibadah Haji. Acara tersebut diselenggarakan di Aula Kemenag, Selasa (03/11/20)

Adapun peserta yang turut hadir dalam rapat koordinasi tersebut berjumlah 150 orang yang dibagi menjadi tiga tahapan pada hari Senin (02/11/20) merupakan angkatan satu dimana kegiatan tersebut diikuti oleh Camat sebanyak 9 orang, Kepala KUA 9 orang, KBIHU 4 orang, Petugas Pembimbing haji 2 orang, Kepala Desa 5 orang, penyuluh Agama Islam non PNS 4 orang, Kepala Puskesmas 12 orang, Perwakilan ormas 1 orang, IPHI 1 orang, pegawai Kemenag 3 orang, Kepala Imigrasi tanjung perak Surabaya, Kepala Dinas Kesehatan Bojonegoro, Kepala Dinas Kependudukan dan catatan Sipil, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Muhlisin Mufa mengatakan yang melatarbelakangi kegiatan ini adalah dalam rangka peningkatan untuk memberikan pelayanan ibadah haji yang prima baik dalam pelayanan dokumen dan perlengkapan untuk calon jamaah haji dan masyatakat, dan untuk memberikan informasi yang tepat dan pemahaman yang sama kepada masyarakat dan para pelaksana yang terlibat tentang penyelenggaraan ibadah haji baik proses penyelesaian dokumen dan perlengkapan jamaah haji.

“Koordinasi dikemas dengan cara diskusi dan tanya jawab terkait materi kebijakan pemerintah dalam bidang haji oleh Kepala Kankemenag, penyelesaian tentang kesehatan haji oleh Kepala Dinkes Bojonegoro, penyelesaian dokumen penerbitan paspor oleh Kepala Imigrasi tanjung perak Surabaya, kebijakan pemerintah tentang administrasi kependudukan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan catatan sipil. Dengan koordinasi diharapkan semua pelaksana yang terkait dapat memahami peraturan yang berlaku,” ucap Masduki selaku Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh saat ditemui awak media ditempat terpisah.

Sementara Suhaji selaku Kepala Kankemenag Bojonegoro menyebut pelayanan haji juga melibatkan stakholder yang ada meliputi pelayanan umum, pelayanan ibadah, pelayanan kesehatan, mau tidak mau menjadi tanggungjawab bersama, tidak menjadi monopoli Kemenag saja.

“Haji merupakan program nasional, prioritas pembangunan nasional disektor agama, maka seluruh instansi yang terkait dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik,” jelas Suhaji selaku Kepala Kankemenag Bojonegoro.

Pelayanan tersebut seperti mengurusi atau melayani orang yang menyempurnakan rukun Islamnya mulai sebelum pemberangkatan hingga berangkat dan pemulangan, jika memberikan pelayanan dengan baik tulus ikhlas maka akan mendapatkan ridho Allah SWT.

“Mereka akan mendapatkan pahala sama dengan orang yang melaksakan haji atau umroh, diharapkan semua jamaah haji menjadi haji yang mabrur,” pesannya. *