TUBAN, metro7.co.id – Malam tirakatan 17 Agustus di Desa Tingkis Kecamatan Singgahan Kabupaten Tuban dilaksanakan secara serempak di 7 RW. Acara yang dikemas dengan tahlil dan doa bersama tersebut, digelar kemarin malam di Balai Desa setempat serta di masing-masing RW dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19.

Kekompakan dan guyubnya warga Tingkis menjelang peringatan hari kemerdekaan Indonesia, tampak dari animo masyarakat yang menggelar malam tirakatan 17 Agustus secara bersamaan di 7 tempat. Sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan, sehingga warga antusias melaksanakan kegiatan tersebut melalui dana swadaya masyarakat.

Ketua BPD Desa Tingkis, Soponyono menuturkan kepada Metro7.co.id, bahwa dalam rangka mendoakan para pahlawan di momen sakral menjelang peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Pemerintahan Desa Tingkis bersama warga sepakat melaksanakan kegiatan malam tirakatan dengan tetap memperhatikan protokol pencegahan Covid-19. Oleh karena itu, pembagian di 7 tempat merupakan salah satu upaya untuk menghindari kerumunan warga agar tetap menjaga jarak.

“Kami bersama Pemerintah Desa, tetap menghormati himbauan Pemerintah dengan mentaati protokol pencegahan Covid-19. Karena momen ini sudah dilaksanakan secara turun temurun. Jadi, masyarakat tetap dihimbau untuk pakai masker, cuci tangan menggunakan sabun, dan jaga jarak,” ucapnya.

Rangkaian kegiatan tersebut di awali dengan pentas Hadroh dari ibu-ibu PKK, dilanjut dengan sambutan Kepala Desa Tingkis, Agus Susanto. Dia berharap dengan adanya kegiatan ini, masyarakat tidak melupakan jasa para pahlawan serta dapat menjalin kerukunan antar warga.

Pada kesempatan itu juga, Kades tidak lupa mengingatkan 26 calon Kepala Dusun (Kadus) yang akan mengikuti ujian. Dari sekian banyak peserta yang ikut mendaftar hanya satu yang akan menjadi Kadus. Harapannya kelak yang menjadi Kadus tetap melestarikan tradisi tersebut di Desa Tingkis.

“Bapak Ibu, dengan peringatan 17 Agustus ini semoga terjalin rasa rukun antar umat beragama. Dan saya selaku Kepala Desa menyampaikan, khususnya untuk calon Kadus. Nanti setelah menjalankan tes ujian, kan hanya dibutuhkan satu dari 26 (peserta yang mendaftar), saya doakan jadi semua,” celetuk Kades yang diikuti dengan gelak tawa warga.

Kemudian dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat. Acara yang berjalan dengan khidmat dalam suasana keheningan malam, menambah kesakralan pada momen tersebut.

Pemotongan tumpeng menjadi puncak acara yang memungkasi kegiatan malam tirakatan di Desa Tingkis. Harapan warga, budaya dan tradisi yang baik sesuai dengan norma Agama perlu dipertahankan dan dilestarikan secara turun temurun, terutama malam tirakatan. Sebagai kegiatan untuk mendoakan para pahlawan, serta merenungi jerih payah dan jasa-jasanya dalam berjuang melawan penjajah.

“Merdeka, adalah kata yang bisa kami ucapkan karena jasa para pahlawan. Semoga amal ibadah mereka diterima disisi Allah SWT dan segala dosanya diampuni,” ujar warga setempat yang terharu dengan acara malam tirakatan 17 Agustus di Desa Tingkis. *