MALANG, metro7.co.id – Uffi Liza Lubsul Jannah, mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Islam Malang (Unisma), berhasil meraih juara Lomba Cipta Puisi yang diselenggarakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Raden Asad Malang.

Lomba ini merupakan bagian dari Election Season Democracy Festival yang mengusung tema “Demokrasi dalam Lingkaran Dinasti”.

Lomba Cipta Puisi ini berlangsung selama sebulan, mulai dari 26 Desember 2023 hingga 23 Januari 2024. Peserta lomba diharuskan mengirimkan puisi yang berkaitan dengan tema yang ditentukan.

Kemudian disusul dengan penilaian pada tanggal 24-25 Januari 2024. Puisi-puisi yang masuk kemudian dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari para akademisi, sastrawan, dan aktivis. Pengumuman pemenang dilakukan pada 26 Januari 2024 melalui media sosial PMII Komisariat Raden Asad Malang.

Hal ini bukanlah prestasi pertama saudari Uffi Liza Lubsul Jannah dan ia berharap akan ada banyak generasi berikutnya yang juga mampu menorehkan prestasi pada minat minat dan bakat yang dimiliki.

Uffi Liza Lubsul Jannah mengaku senang dan bangga atas prestasinya ini. Ia mengatakan bahwa ini bukanlah prestasi pertamanya. Ia pernah mengikuti lomba serupa di Sulawesi, meskipun tidak berhasil meraih juara.

Ia berharap, prestasinya ini dapat menjadi motivasi bagi dirinya sendiri dan juga bagi mahasiswa lainnya untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki.

“Saya dulu juga pernah sampai di daerah Sulawesi sana meski gagal, tapi sekarang saya bisa kembali meraih prestasi, hal ini semoga dapat terus menjadi motivasi bagi saya sendiri khususnya dan juga untuk mahsiswa lainnya,” ucap Uffi.

Uffi disamping sebagai wakil presiden mahasiswa, ia ikut serta aktif di organisasi ektra kampus. Ia mengaku sebelumnya bahwa ia sempat ragu untuk bergabung dengan PMII karena organisasi ini dikenal sebagai organisasi ekstra yang memiliki konotasi negatif.

Namun, setelah ia menjadi bagian dari PMII, ia merasakan hal yang berbeda. Ia mengatakan bahwa PMII adalah organisasi yang memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

“Saya ingat dulu PMII terkenal sebagai organisasi ekstra dengan konotasi negatif, tapi setelah saya ada didalam hal itu bertolak belakang dan dari sana saya malah banyak belajar bahwa proses memang melelahkan tapi sedetikpun setelahnya tidak ada penyesalan,” tutup Uffi liza.