TUBAN, metro7.co.id – Luthfiana Azzahra, gadis kecil asal Dusun Maner Desa Sumurcinde Kecamatan Soko Kabupaten Tuban, putus sekolah karena penyakit jantung yang dideritanya.

Dia adalah anak dari pasangan Syamsudin seorang buruh tani dan Suliana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bantuan sosial PKH, penderita penyakit bawaan sejak lahir dan putus sekolah ketika duduk di kelas 4 Sekolah Dasar.

Terlahir dari keluarga kurang berada, membuatnya tidak mampu berobat ke Rumah Sakit. Bahkan biaya sehari-hari orang tuanya pun tidak tentu dan menggantungkan bantuan sosial dari Pemerintah.

Teman sebayanya yang asyik bermain dan menghabiskan masa kecil penuh keceriaan di Sekolah, ia justru harus menanggung beban berat dan rasa sakit setiap hari.

Tetangganya yang ikut prihatin dengan keadaan Luthfiana, Nungki Dian menuturkan kepada Metro7.co.id, atas keprihatinannya melihat kondisi sekujur tubuh Luthfiana yang tampak membiru.

“Saya sangat prihatin dengan kondisi Luthfiana, tubuhnya mulai membiru dan anaknya mulai lemas. Dulu sempat berobat di salah satu Dokter di Kecamatan Plumpang, tapi masih seperti ini. Harapan saya, semoga ada orang dermawan yang membantu untuk mengobati penyakitnya. Kasihan dia pak, orang tuanya hanya seorang buruh tani”, pintanya (13/8/2020).

Sementara itu, Ardian, Pengurus Asosiasi Perlindungan Perempuan dan Anak yang berkunjung dirumah Luthfiana kemarin (12/8/2020) juga berharap, agar para dermawan ikut membantu meringankankan beban serta memberikan dukungan moral untuk Luthfiana.

“Hari ini kami berkunjung ke ananda Luthfiana yang mengalami sakit bawaan, sehingga dengan kondisinya seperti ini, ia tidak bisa mengikuti pelajaran di Sekolah dengan baik. Saya berharap saudara-saudara ku sekalian, bisa memberikan sentuhan kepada ananda Luthfiana untuk membantu meringankankan biaya obat dan sebagainya, serta memberikan support kepada ananda, supaya bisa sembuh dan melawan penyakitnya. Dan mudah-mudahan termasuk pihak terkait manapun, bisa memberikan bantuan kepada pak Syamsudin, karena Luthfiana membutuhkan banyak biaya untuk berobat,” ujarnya.

Para tetangganya pun berharap kepada para dermawan dan instansi terkait, agar menyempatkan waktunya mengunjungi dan mengulurkan tangan mereka untuk Luthfiana, gadis kecil yang bernasib malang. *