TUBAN, metro7.co.id – Shurolawe Indonesia, komunitas pecinta budaya yang berpusat di Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur, merupakan perkumpulan yang beranggotakan para pendekar di salah satu peruruan pencak silat di Indonesia.

Komunitas yang didirikan oleh Raden Karyani tersebut berawal dari keprihatinan dengan adanya pertikaian antar anggota pencak silat yang menjadikannya tergerak untuk ikut mendamaikan. Sehingga melalui pendekatan persuasif yang ditempuhnya, ia dapat merangkul dan merekatkan hubungan diantara mereka.

Perdamaian yang telah terjalin tersebut membuat ia berinisiatif membentuk suatu wadah perkumpulan sebagai ajang sillaturrahim untuk menandai ikatan persaudaraan.

Sehingga pada tahun 2013 terbentuklah komunitas dengan nama Shurolawe. Bertujuan mengarahkan anggota pencak silat yang condong dengan kekerasan ke arah yang lebih positif dan bermanfaat bagi sesama, serta menanamkan ajaran nilai-nilai budaya leluhur yang perlu dilestarikan.

Pengurus Shurolawe menuturkan kepada Kontributor metro7.co.id (18/8/2020), bahwa penamaan Shurolawe tersebut merupakan manifestasi dari seseorang yang bersifat pemberani dan berjiwa kesatria. Bukan pengakuan dan pujian yang menjadi tujuannya, tapi persaudaraan dan sifat sosialnya untuk menolong sesama.

Pada tahun 2020, Shurolawe di pimpin oleh Moh. Zuhri Ali sebagai ketua umumnya dan Raden Karyani sebagai ketua harian.

Saat ini Shurolawe telah memiliki cabang di beberapa kota. Agenda rutin selain pertemuan dengan sesama anggota, komunitas tersebut juga memberikan santunan kepada kaum dhuafa’ dan orang-orang yang membutuhkan uluran tangan.

Salah satu agendanya adalah kunjungan dalam rangka memberikan santunan kepada Basri, warga penderita kanker di Desa Bogorejo Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban (09/8).

Dalam agenda tersebut, Moh Zuhri Ali menuturkan, bahwa kegiatan itu merupakan agenda rutin dari Shurolawe untuk menolong sesama, dengan memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.

“Alhamdulillah, hari ini kita melakukan kegiatan rutin untuk mengunjungi saudara-saudara kita (Basri), dengan harapan kita menjadi uswah hasanah, contoh kebaikan bagi siapapun dalam rangka kepedulian dengan sesama. Mudah-mudahan khususnya di Kabupaten Tuban dan Indonesia secara umum, semakin banyak orang yang peduli terhadap sesama,” tutur ketua umum Shurolawe sekaligus sebagai wakil ketua komisi II DPRD Kabupaten Tuban tersebut.

Bukan hanya santunan kepada kaum dhuafa’ saja, termasuk anggota yang mengalami musibah juga diberikan bantuan. Agenda ini dilakukan pada 14/8/2020 saat mengunjungi anggotanya yang jatuh dari tangga.

Agenda selanjutnya, sebagai momen peringatan kemerdekaan Republik Indonesia. Shurolawe akan menggelar Kirab Budaya dan Pagelaran Wayang Kulit yang akan dilaksanakan pada tanggal 20/8/2020 di lapangan Desa Margorejo Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban.

Dengan visi “Turut serta mendidik manusia berbudi luhur tahu benar dan salah, serta menjunjung tinggi budaya dan ajaran leluhur”, Shurolawe menjadi sebuah wadah bagi komunitas cinta budaya dan peduli sosial. ***