TUBAN, metro7.co.id – Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdhotul Ulama’ (MWC NU) Kecamatan Tambakboyo Kabupaten Tuban, gelar rapat pemaparan program kerja (Proker) di kediaman Rois Syuriah MWC NU Tambakboyo KH. Ja’far Shodiq, kemarin (02/08/2020).

Rapat yang di buka oleh Ustadz Syaikhu tersebut, merupakan tindak lanjut pasca reshuffle kepengurusan dua minggu lalu.

KH. Jakfar Shodiq mengatakan dalam sambutannya, bahwa ia mengapresiasi adanya reshuffle dan penyusunan program kerja dari pengurus baru.

“Reshuffle atau perombakan pengurus adalah suatu terobosan, sebagai langkah untuk menghidupkan dan menyegarkan kembali kepengurusan MWC NU yang belum maksimal dalam menjalankan program kerja. Dengan kepengurusan baru ini, saya berharap kedepannya mampu membawa MWC NU Tambakboyo lebih aktif dalam menjalankan amanat organisasi,” terang salah satu tokoh Agama di Kecamatan Tambakboyo tersebut.

Pernyataan senada juga disampaikan oleh ketua Tanfidz MWC NU Tambakboyo, Kiyai Nur Kholis. Ia berharap setelah reshuffle kepengurusan ini, MWC NU menjadi lebih hidup, serta amanah menjalankan program kerja.

Rapat berlanjut dengan pemaparan program kerja Pengurus Harian yang dipresentasikan oleh ketua lembaga masing-masing, baik skala prioritas maupun program berkelanjutan.

Ketua Lembaga Dakwah Nahdhotul Ulama’ (LDNU), Kiyai Ali muthohir memaparkan, perlunya memperkuat Benteng NU di Tambakboyo melalui berbagai program. Pertama, mengenalkan identitas NU kepada setiap generasi Nahdliyin lewat pemasangan logo NU disetiap rumah.

Kedua, memperbarui konsep melalui revitalisasi amaliyah Aswaja An-Nahdliyah, seperti Majelis Ta’lim selapanan, pengajian tematik amaliyah NU, serta penulisan artikel ke-NUan dan ke-Aswajaan.

Terakhir, ia mewacanakan kegiatan unggulan berupa peringatan harlah NU yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional (HSN), dengan membuat agenda pengajian dan perlombaan siswa-siswi ma’arif NU se-Kecamatan Tambakboyo.

Sementara itu, M. Abdul Ghofur selaku ketua Ma’arif NU juga mencanangkan programnya. Evaluasi managerial Lembaga Pendidikan Ma’arif NU, implementasi pendidikan ke-Aswajaan & ke-Nuan dalam kurikulum dan kegiatan ekstra kurikuler, serta mengganti OSIS dengan IPNU-IPPNU, merupakan program prioritasnya.

“Dengan membentuk komisariat IPNU-IPPNU di lembaga ma’arif NU, akan memudahkan kaderisasi. Masa Orientasi Siswa (MOS) akan disertakan sekaligus dengan MAKESTA, yaitu kaderisasi formal IPNU-IPPNU,” ucap ketua LP Ma’arif NU yang juga kader ANSOR Tambakboyo.

Tak mau kalah dengan lembaga lainnya, Koordinator Departemen Humas dan sosial, Roni Pasla dan Nur Hudiyana selaku ketua Lembaga Perekonomian Nahdhatul Ulama’ (LPNU), juga memaparkan program-programnya.

Selain menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat, program peningkatan ekonomi warga NU juga digalakan. Membuka agen beras disetiap ranting NU melalui prodak NU Rice, membuat kelompok ternak, serta memproduksi air mineral NU kemasan, merupakan program unggulanya.

“Air adalah energi yang setiap hari dibutuhkan oleh manusia, dari pada membeli air mineral kemasan dari produk yang tidak jelas, lebih baik membeli air mineral produksi LPNU yang keuntunganya jelas untuk meningkatkan perekonomian warga NU,” pungkasnya. ***