SAMPANG, metro7.co.id – Bupati Sampang H Slamet Junaidi melakukan proses pelepasan salah satu pasien pasung Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) dengan inisial Z di Desa Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Senin (3/4).

Kegiatan tersebut merupakan pengembangan inovasi dari Puskesmas Omben, yaitu Selempang Mera Aba Idi (Selamatkan Pasien Pasung Melalui Pasukan Samurai ODGJ agar Berdaya Guna, Produktif dan Mandiri).

Hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Direktur RSUD dr Mohammad Zyn, Camat dan Forkopimcam Omben, Kepala Puskesmas Omben drg Yuanita Purnamawati, tokoh agama dan masyarakat.

Dr Abdulloh Najich, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Sampang menyampaikan, bahwa sejak 2018 pihaknya berusaha memberikan perhatian kepada pasien ODGJ.

Banyak pasien ODGJ yang dipasung saat ini telah bebas, seperti halnya di Kecamatan Omben 8 orang telah dilepas pasung, kemudian total se Kabupaten Sampang ada sebanyak 1333 pasien ODGJ bebas pasung

Menurutnya, pasien ODGJ yang dipasung juga buruh support dari lingkungan sekitar untuk sembuh dan bisa beraktivitas normal kembali.

“Kehadiran inovasi Selempang Mera Aba Idi diharapkan dapat mengurangi pasien ODGJ yang dipasung,” tuturnya.

Bupati Sampang H Slamet Junaidi mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan pelepasan pasien ODGJ yang tidak hanya mempresentasikan inovasi Puskesmas Omben akan tetapi juga sebuah upaya sinergis untuk melakukan pendekatan dalam penanganan penderita gangguan jiwa.

Orang dengan gangguan jiwa menurutnya salah satu fokus perhatian pemerintah Kabupaten Sampang dan hak-haknya harus diperlihatkan sebagai manusia.

“Mereka berhak mendapatkan hidup yang layak seperti halnya masyarakat pada umumnya dan kita yakin bahwa treatment pemasungan bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia,” ujarnya.

Inovasi Selempang Mera Aba Idi tersebut menurutnya merupakan momentum yang tepat untuk menumbuhkan kesadaran dan mendorong langkah yang tepat dalam penanganan ODGJ di Sampang.

“Diperlukan upaya sinergis berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak terutama OPD terkait agar para ODGJ bisa didorong kesembuhan dan pemilihannya sehingga bisa menjadi bagian dari masyarakat berdaya guna, produktif dan mandiri,” ucapnya.

Bupati yang akrab disapa Aba Idi tersebut juga menekankan agar masyarakat sekitar untuk membantu menciptakan lingkungan yang inklusif dan tidak memperlakukan ODGJ dengan semena-mena.

“Hal ini bisa menjadi model acuan penanganan ODGJ secara efektif dan integratif, kedepan inovasi ini harus bisa direplikasi oleh puskesmas lainnya,” pungkasnya.