TUBAN, metro7.co.id – Supatmi (85) yang akrab disapa Mbah Patmi, nenek tua hidup sebatangkara asal Desa Dikir RT 05 RW 02, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, kini meringkuk tak berdaya di atas ranjang akibat penyakit stroke yang dideritanya sejak 2 minggu lalu.

Wanita kelahiran Tuban 30 Juni 1935 tersebut, sehari-harinya berjualan jajan di salah satu sekolah di Desa Dikir. Namun, setelah terkena stroke, ia tak bisa bicara dan tak mampu berbuat apa-apa.

Semenjak ditinggal mati suaminya, dia hidup sendiri, tak punya anak, keluarga, maupun sanak famili yang menemaninya. Lengkap sudah penderitaannya, di usia yang sudah senja dan sakit-sakitan dia harus bergulat melawan stroke dalam kesendiriannya.

Kehidupan yang begitu memilukan membuat tetangganya gotong royong membantu Mbah Patmi. Mulai dari gantian jaga dirumahnya, hingga iuran untuk membeli popok lansia dan kebutuhan sehari-hari.

Hal itu disampaikan oleh Ketua BPD Desa Dikir, Barno Abraham, yang menuturkan kepada metro7.co.id, bahwa kehidupan Mbah Patmi sangat memilukan.

“Kasihan mbah Patmi, sehari-hari dia hanya jualan jajan untuk anak-anak di sekolah dan TPQ. Dia tinggal sendirian, tak punya keluarga. Setelah terkena penyakit stroke sejak 2 minggu lalu, dia tak bisa bicara. Tetangganya yang merawatnya pun saling bergantian. Dan kemarin juga dibelikan popok sama tetangganya untuk memudahkan buang hajat,” tutur Pengurus Asosiasi BPD Kecamatan Tambakboyo tersebut.

Barno juga menambahkan, bahwa dia sudah koordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Dikir untuk melakukan penggalangan Dana melalui Asosiasi BPD Kecamatan Tambakboyo dan Media Informasi Tuban (MIT) Peduli. Dia juga mengajak kepada semua warga, organisasi masyarakat dan lembaga kemasyarakatan manapun yang ingin bahu membahu membantu meringankankan beban Supatmi.

“Terima kasih kepada semua rekan-rekan yang telah peduli dengan kondisi Mbah Patmi. Saya sudah melakukan koordinasi dengan Pemdes dan juga Asosiasi BPD Tambakboyo untuk melakukan penggalangan dana. Terima kasih juga kepada aktivis MIT Peduli Kabupaten Tuban yang telah membuka Donasi untuk beliau,” ucapnya.

Sementara itu, ketua MIT Peduli, Bambang Sutrisno, mengatakan bahwa ia telah membuka donasi untuk membantu Mbah Patmi yang rencananya akan diberikan pada tanggal 21/9/2020 pukul 09.00 WIB. Dia mengajak warga Tuban menyisihkan sebagian rizkinya untuk membantu Mbah Patmi melalui rekening BRI 6579010136532 a/n Bambang Sutrisno.

“Kami mengharap teman MIT Peduli dan warga Tuban untuk berpartisipasi membantu Mbah Supatmi, dan hari Senin nanti (21/9/2020) kita akan bersilaturrahmi ke rumah beliau,” ujarnya.

Kepala Desa Dikir yang mendengar hal tersebut turut berbahagia atas langkah yang dilakukan oleh MIT Peduli dan Asosiasi BPD Tambakboyo. Dia juga mempersilahkan saat pemberian bantuan pada hari Senin nanti, kumpul di Balai Desa Dikir terlebih dahulu untuk bersilaturrahmi bersama-sama.

“Terima kasih kepada Asosiasi BPD Tambakboyo dan MIT Peduli yang berkenan membuka donasi untuk Mbah Supatmi, Pemerintah Desa Dikir juga akan memberikan santunan secara bersama-sama,” tuturnya.***