TUBAN, metro7.co.id – Supatmi (85) wanita jompo penderita stroke yang tinggal sebatangkara asal Desa Dikir, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, tak kuasa menahan air mata. Ia menangis bahagia saat menerima bantuan dari Pemerintah Desa Dikir, Asosiasi BPD Kecamatan Tambakboyo, dan Media Informasi Tuban (MIT) Peduli, Minggu (20/9/2020).

Tak hanya Mbah Patmi, sapaan akrabnya, keceriaan pun tampak dari para tetangganya. Suasana haru terlihat saat mereka turut menyambut kedatangan tamu puluhan orang yang menjenguk sekaligus memberikan bantuan kepada wanita lansia tersebut.

Acara penyerahan donasi turut dihadiri Pemerintah Desa yang diwakili Asroin selaku Sekdes dan Kaur TU Sudiono, Ketua BPD Dikir, Asosiasi BPD Tambakboyo, serta anggota komunitas MIT Peduli.

Pertemuan yang penuh rasa kekeluargaan bersama Mbah Supatmi dan tetangganya pun berlangsung selama satu jam. Obrolan panjang lebar terkait kehidupan sehari-hari Mbah Patmi diceritakan dalam kesempatan itu.

Sartum, salah satu tetangga Mbah Patmi mengatakan, bahwa ia merupakan warga pendatang yang dulunya adalah seorang perantau. Kemudian menikah dan menetap di Desa Dikir.

“Mbah Patmi ini aslinya bukan warga sini, beliau dulunya pendatang dan sering merantau. Hingga akhirnya menikah dan menetap di sini, tapi tidak punya anak. Setelah suaminya meninggal, beliau hidup sendiri, makanya keluarganya tidak ada disini,” ucapnya.

Sekdes Asroin juga menambahkan, bahwa Pemerintah Desa Dikir sudah memberikan bantuan untuk Mbah Patmi. Termasuk sembako dan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD). Bahkan rumah yang ditempati Mbah Patmi, merupakan bantuan pemerintah.

“Sebelumnya Pemerintah Desa Dikir juga sudah memberikan bantuan kepada Mbah Patmi, baik sembako maupun bantuan sosial BLT-DD. Untuk selanjutnya kami juga mengusahakan agar beliau mendapat bantuan sosial yang lain,” kata Asroin.

Ketua BPD Dikir, Barno Abraham, juga mengungkapkan terima kasih kepada anggota BPD Kecamatan Tambakboyo dan Komunitas MIT Peduli.

“Terima kasih kepada rekan-rekan dari Asosiasi BPD Tambakboyo dan teman-teman dari MIT Peduli, yang telah berkunjung dan memberikan bantuan untuk mbah Patmi. Semoga rizkinya lancar dan dimudahkan dalam segala urusan,” ujarnya.

Sementara itu, Bambang Sutrisno, ketua MIT Peduli, mengatakan, dengan adanya bantuan ini dapat sedikit meringankankan beban Mbah Patmi.

“Semoga dengan bantuan yang tak seberapa ini, bisa membantu meringankankan beban Mbah Patmi. Dan kami berharap, bantuan ini tidak cukup sampai di sini saja, tapi selanjutnya Mbah Patmi mendapat perhatian yang lebih dari Pemerintah Desa untuk menanggung kehidupan sehari-harinya,” ungkapnya.

Tak terasa, doa penutup untuk kesembuhan Mbah Supatmi menandai penghujung pertemuan. Doa oleh Agus yang tenar dengan sapaan ‘Asmara Cinta’ oleh komunitas MIT Peduli, memecah keheningan. Isak tangis dari Mbah Supatmi dan tetangganya pun membuat orang yang hadir dalam pertemuan tersebut menjadi terharu.

Bantuan kepada Mbah Supatmi kini terus mengalir, mulai dari para tetangganya, guru-guru sekolah, aktivis sosial, hingga instansi pemerintahan juga turut berkunjung ke rumahnya.***