Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan ( BABS) di Wonosobo Tergolong Tinggi
WONOSOBO, metro7.co.id – Dandim 0707/Wonosobo Letkol Inf Rahmat memukul gong sebagai tanda deklarasi Kecamatan Watumalang sudah resmi dinyatakan ODF (Open Defecation Free). Kegiatan pencanangan ini dilaksanakan di Desa Bumiroso Watumalang ( 19/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut Dandim mengucapkan selamat atas penyelenggaraan acara Deklarasi ODF Kecamatan Watumalang ini. Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi daerah lain agar cepat menyelesaikan BABS (Buang Air Besar Sembarangan) yang saat ini di wilayah Wonosobo masih banyak daerah yang belum bisa menyelesaikan permasalahan ini.
Permasalahan sanitasi menimbulkan banyak permasalahan jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya penyakit adalah karena pola hidup masyarakat yang kurang baik. Yaitu masih ditemukan orang BAB tidak sesuai standar kesehatan. “Untuk itu perlu kerja keras semua pihak untuk bersama – sama mengatasi permasalahan tersebut sehingga Wonosobo kedepan semakin sehat dan sejahtera,” ujar Dandim.
Bupati Wonosobo dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kondisi alam dan pencemaran lingkungan di Indonesia dalam dua dekade ini semakin terus meningkat serta tidak menunjukkan gejala penurunan seperti membuang sampah sembarangan di sungai, di tambah perilaku buang air besar sembarangan di sungai.
Target Pemda pada tahun 2024 seluruh wilayah Wonosobo sudah ODF semua. Saat ini Kecamatan Watumalang sudah ODF, untuk itu atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran yang terus berupaya mengatasi permasalahan tersebut.
“Saya harap seluruh stakeholders berkomitmen mensukseskan Wonosobo Sehat, yaitu Kabupaten Wonosobo Bebas Buang Air Besar Sembarangan. Untuk itu perlu dibangun peningkatan kesadaran masyarakat, agar merubah perilaku buang air besar sembarangan menjadi buang air besar di jamban yang sehat. kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup tidak berhenti disini saja, akan tetapi terus dilanjutkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari,” kata Bupati.
Untuk itu perlu dibangun peningkatan kesadaran masyarakat, agar merubah perilaku buang air besar sembarangan menjadi buang air besar di jamban yang sehat. Kepedulian seluruh elemen masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup tidak berhenti disini saja, akan tetapi terus dilanjutkan dalam perilaku kehidupan sehari-hari. Perlu dukungan seluruh stakeholders terkait bagi terbangunnya perencanaan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada semua tingkatan pemerintahan. ***