WONOSOBO, metro7.co.id – Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wonosobo H. Panut, secara simbolis menyerahkan SK Kesetaraan Jabatan (Inpassing) kepada 328 guru sertifikasi di jajaran kementerian agama kabupaten Wonosobo yang bertempat di Dewani View Resto, Kertek Wonosobo, Jawa Tengah pada Senin (20/11/2023).

Turut hadir Kasi Penma Kabupaten Wonosobo H. Mahbub, Pengawas PPAI, Ketua FGSNI Wonosobo Sobikhan, Ketua Panitia Mustangin Effendi, Sekertaris Sifyan, Koordinator Kecamatan, dan guru sertifikasi Kemenag se-Kabupaten Wonosobo.

Kepala Kemenag Wonosobo H. Panut menyampaikan, setelah status guru berubah menjadi Inpassing maka otomatis kinerjanya harus lebih profesional sesuai amanah UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

“Perjuangan FGSNI belum berakhir dan teruslah berusaha supaya status non PNS jadi hilang dan berubah menjadi ASN,” ucapnya.

“Tahun 2023 adalah tahun toleransi dan kerukunan sehingga guru profesional harus mampu menjaga toleransi dan kerukunan antar sesama baik sesama guru,wali siswa, siswa dan lainya,” tandasnya.

“Akhir- akhir ini karena perkembangan teknologi semakin canggih, maka bentuk kekerasan semakin komplek baik kekerasan secara fisik maupun verbal yang dilakukan antar siswa, siswa dengan guru dan lainya, makanya guru yang profesional harus lebih hati-hati,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, Mustangin Effendi selaku Ketua panitia menyampaikan ucapan terima kasih kepada kementerian agama yang sudah menerbitkan SK inpassing.

” Alhamdulillah berkat perjuangan kami dari awal, SK Inpassing bisa turun sejumlah 823 guru se- Kabupaten Wonosobo walaupun ada 7 guru yang memang usianya diatas 55 tahun belum bisa terima SK,” katanya.

“Perjuangan kami tidak putus disini, Kami akan berjuang supaya status FGSI berubah menjadi ASN,” tandasnya. *