SUNGAI PENUH, metro7.co.id – Calon Walikota Sungai Penuh, Alfin dan pasangannya Kenek dicibir warga sebab menyebut Pemerintah Kota Sungai Penuh gagal total.

Hal yang dikatakan pasangan Alfin, Kenek yang merupakan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dua periode terindikasi mengada-ngada tentang kinerja Pemerintah Daerah Kota Sungai Penuh itu gagal.

Jika ditelisik, fakta capaian Pemerintah Kota Sungai Penuh banyak meraih penghargaan dan diapresiasi. Yoni Pemuda Kota Sungai Penuh membantah tentang hal yang dikatakan oleh Alfin dan Kenek.

Menurutnya, jika gagal total lantas semuanya gagal. Tentunya publik heran dengan stetmen Kenek sebagai mantan Anggota Dewan. Hal yang wajar publik mencibir statemen Kenek tersebut.

“Masa iya gagal total. Bersaing boleh saja. Tapi harus kedepankan kejujuran juga. Jangan terlalu tendensius. Realitanya banyak yang harus kita apresiasi,” kata Yoni sambil tersenyum tipis, Jumat (4/10).

Sebagai Cawako Cawawako, semestinya Alfin dan Kenek lebih mengedapankan visi-misi yang jelas, ketimbang menebar pandangan yang sifatnya masih kontroversi.

Terkait banjir, Desrianto Kudri membantah jika pemkot tidak berbuat, sebagaimana narasi hanya berdo’a saja yang dikembangkan oleh rival.

Pemerintah sudah melakukan normalisasi sungai dan juga telah melakukan komunikasi intens dengan Pemkab Kerinci.

“Namun ini tidak semudah yang diangankan. Kita perlu juga melihat kesiapan anggaran Pemkab Kerinci untuk mengatasi banjir dari Hulu ke Hilir,” jelasnya.

“Sudah ada upaya pemerintah. Menganai komunikasi dengan pemkab Kerinci juga sudah. Bapak itu yang banyak di luar, jangan cepat-cepat memvonis. Waktu banjir ada turun? Kemana aja?,” tegasnya dengan nada menahan tawa, sambil mulutnya menunjuk ke arah samping.

Desrianto menuturkan, semua paslon hendaknya memepertajam visi dan misi ke hadapan publik. Jikapun ada yang mau dikritik. Kritiklah yang logis. “Jangan terlalu ambisius sehingga membuat stetmen yang akhirnya dicibir publik,” tutupnya.