BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaludin, meninjau kondisi Muara Air Kantung, Sungailiat, Kabupaten Bangka pada Sabtu (4/3) siang, yang mengalami pendangkalan alur hampir sebulan terakhir.

Pendangkalan terjadi dikarenakan tidak ada pihak yang melakukan pengerukan alur muara setelah PT Pulomas Sentosa memenangkan sengketa pengelolaan alur muara tersebut.

Akibat terjadinya pendangkalan itu, nelayan setempat kini kesulitan beraktivitas melaut, dan harus melabuhkan perahunya di daerah Tuing, Desa Mapur, Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, yang berjarak puluhan kilometer dari Muara Air Kantung.

Bahkan, tercatat sudah ada tiga perahu nelayan yang rusak hingga terdampar karam di mulut muara.

Jusri, nelayan setempat saat diwawancarai oleh wartawan melalui sambungan telepon berkata Pj Gubernur berjanji akan mendatangkan kapal pengeruk dalam waktu dekat.

“Kata dia (Pj Gubernur-pen) sih mau datangkan kapal untuk kerja di sana (alur muara-pen). Jadi saya tanyakan PT (perseroan terbatas-pen) apa yang mau masuk, lalu katanya PT provinsi,” ungkap Jusri singkat.

Sementara Ketua DPC HNSI Kabupaten Bangka, Lukman, mengucapkan terima kasih kepada Pj Gubernur atas peninjauan yang dilakukan pada hari ini.

Lukman yang turut mendampingi mengatakan nelayan memberikan waktu satu minggu kepada Pj Gubernur untuk menyelesaikan pendangkalan alur muara, mengingat kondisinya yang semakin genting.

“Nelayan bertanya kapan kapalnya hadir, karena kami tidak bisa menunggu berlama-lama, kata nelayan. Namun Pj Gubernur menjawab baru menyiapkan kapalnya dahulu. Sehingga tuntutan nelayan minta waktu seminggu itu kapal sudah hadir di muara,” ujar Lukman dalam kesempatan berbeda, Sabtu (4/3) sore.

Apabila kapal yang dijanjikan oleh Pj Gubernur tak kunjung datang pada pekan depan, Lukman menegaskan HNSI dan ribuan massa nelayan bakal mengadakan aksi unjuk rasa ke Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

“Nelayan sudah beberapa kali meminta kita lakukan aksi damai dengan mengerahkan ribuan nelayan ke kantor gubernur,” tegasnya.

Lukman juga menyesalkan sikap Pj Gubernur yang enggan meneruskan kebijakan Gubernur terdahulu, yakni Erzaldi Rosman Djohan, yang telah menunjuk Induk Koperasi Angkatan Laut (Inkopal) dan CV Anugerah Pasir Berkah (APB) sebagai pihak pengelola alur Muara Air Kantung.

“Kenapa Pj Gubernur tidak melanjutkan produk pak Erzaldi. Karena selama dikerjakan Inkopal dan CV APB, nelayan itu sudah bisa melewati muara dengan lancar,” papar Lukman.

Sedangkan Pj Gubernur Ridwan Djamaludin menjelaskan kondisi Muara Air Kantung saat ini memang sudah darurat, sehingga pihaknya akan lakukan penanganan awal dengan pengerukan dalam jangka panjang maupun jangka pendek.

“Dalam peninjauan ini, kita sepakat membuka alur agar nelayan mudah keluar dan masuk. Ini akan kita usahakan secepatnya. Pemprov akan membuka alur dengan meminjam alat berat perusahaan, dan ada juga beberapa pihak yang datang untuk bekerja sama,” pungkas Ridwan Djamaludin, mengutip forumkeadilanbabel edisi 4 Maret 2023.