BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Pemadaman listrik yang kerap terjadi di beberapa wilayah di Bangka Belitung (Babel) sejak tahun 2021 lalu hingga kini memicu respon kekecewaan dari publik Babel.

Akumulasi kekecewaan itu sebagai buntut aksi pemadaman listrik bergilir oleh PLN yang kerap tak kenal waktu, bahkan tanpa pemberitahuan alasan yang jelas.

Menanggapi kinerja PLN Wilayah Babel yang dinilai wanprestasi tersebut, Aliansi OKP, LSM, dan Ormas se-Kabupaten Bangka mengadakan Focus Groups Discussion (FGD) dengan tema “Sudah Baikkah Pelayanan PLN di Bangka, dan Pantaskah Konsumen Mendapatkan Kompensasi”.

Bertempat di Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, FGD yang diadakan Minggu (13/3) malam, dihadiri oleh 22 organisasi dari kalangan OKP, LSM, dan Ormas.

Ketua organisasi Pemuda Abdi Bangsa (PAB) Ardi Pangeran, saat sesi diskusi menuturkan, perlunya dilakukan audit independen terhadap pihak PLN Wilayah Babel, untuk mengetahui penyebab pemadaman listrik yang tak kunjung selesai sampai saat ini.

Ardi juga mengusulkan pembentukan panitia khusus (Pansus) oleh pihak legislatif daerah guna mengusut tuntas masalah ini, termasuk bila perlu melakukan gugatan perwakilan kelompok atau ‘class action’.

“Jelas ada masalah, karena pemadaman sejak Oktober tahun kemarin sampai kini. Saya mau tahu masalahnya apa. Itu lah kenapa saya lebih menekankan harus dilakukan audit eksternal,” tegasnya.

Senada dengan PAB, Forum Komunikasi Rukun Tetangga (FKRT) yang diwakili Broto Julianto setuju dengan usulan ‘class action’ sebagai bentuk evaluasi dan kontrol pelayanan dari masyarakat.

“Kita ini sebagai wadah aspirasi masyarakat mengenai pelayanan PLN agar menjadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Sedangkan Kapolres Bangka AKBP Indra Kurniawan yang ikut menghadiri FGD turut memberikan apresiasinya atas kegiatan diskusi yang diadakan malam hari ini.

Kapolres dalam kesempatannya mengatakan siap mengawal aspirasi masyarakat mengenai masalah pemadaman listrik ini, dan akan memediasikannya dengan pihak PLN.

“Terkait masalah kinerja PLN, yang bisa saya sarankan adalah buat laporan pengaduan ke Polres, dan nanti akan kita tindak lanjuti ke pihak PLN,” ungkapnya.

Ia pun meminta pihak OKP, LSM, dan Ormas membuat kajian terkait masalah pemadaman listrik sebagai data pendukung.

Kapolres menekankan ada empat hal yang bisa disoroti dalam menelaah masalah pemadaman listrik, yakni ditinjau dari aspek sumber daya manusia (SDM), anggaran, serta sarana dan prasarana.

“Apa yang bisa dioptimalkan buat analisanya. Semuanya itu mulai dari man (SDM), money (anggaran), material (sarana dan prasarana), lalu kaitkan dengan metodenya. Cara bekerja PLN apa yang belum optimal, ubah menjadi data. Lebih lengkap lagi jika masuk ke dalam proses manajemen, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan pengendaliannya di PLN yang rekan-rekan tahu bagaimana, lalu ubah menjadi data,” papar Kapolres.

Ditambahkan olehnya, pihak kepolisian dalam hal ini akan mengedepankan langkah pre-emtif sebagai upaya serius pihaknya melayani kepentingan masyarakat.

“Ini adalah kepentingan masyarakat yang harus kepolisian kawal, sehingga mudah-mudahan PLN lebih mawas dan optimal lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPD KNPI Bangka Ismir Rachmaddinianto ketika diwawancara usai kegiatan mengatakan melalui FGD ini dirinya berharap bisa mewakili aspirasi masyarakat banyak yang sering mengeluhkan terjadinya pemadaman listrik, apalagi menjelang bulan Ramadhan yang sudah menghitung hari.

“Rekan-rekan OKP, Ormas, dan LSM memiliki perhatian terhadap hal ini supaya PLN dapat memberikan kinerja lebih baik lagi, maupun transparansi terkait informasi yang diberikan oleh pihak PLN,” beber Ismir.

Selanjutnya dijelaskan bahwa pihaknya akan menyusun notulensi kesimpulan FGD malam hari ini, serta membuat pengaduan ke Polres Bangka dalam waktu dekat, agar bisa ditindak lanjuti secara lebih cepat dan tepat.

“Harapan kita sesuai dengan dasar nanti, yakni pengumpulan data-data seperti saran dari pak Kapolres tadi, dalam waktu dekat kurang lebih paling cepat seminggu ini sudah kita eksekusi sebelum bulan Ramadhan,” tandasnya.

Sebagai informasi, adapun 22 organisasi dari kalangan OKP, LSM, dan Ormas yang mengikuti FGD malam hari ini ialah PAB, FKRT, Pelantang, Bangka Belitung Kreatif, LMP Macab Bangka, LMP Mada Babel, DPD KNPI Bangka, Karang Taruna Nelayan 1, Brigis, SNNU, Pemuda Tani, KPK, Astrada, Perekat Babel, KPMP, PPE Babel, BSM, beserta organisasi lainnya.