BANGKA BELITUNG, metro7.co.id — Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU yang ada di Bangka Belitung sepekan terakhir ini malah dimanfaatkan sebagian oknum masyarakat untuk mengeruk sebanyak-banyaknya keuntungan pribadi.

Aksi nakal yang dilakukan seperti menimbun sampai menjual kembali BBM secara eceran dengan harga jual dua kali lipat dari harga normal itu menimbulkan keresahan publik.

Riuh protes warganet yang mengeluhkan hal tersebut terpantau membanjiri media sosial hari-hari terakhir ini.

Tak sedikit warganet yang menumpahkan kekesalannya bahkan mengutuk kenaikan harga BBM eceran yang dijual para pengecer dengan harga mencapai Rp20.000 per liter.

Apalagi diketahui begitu banyaknya pengerit menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat yang mengantri pengisian BBM di setiap SPBU kian membuat warganet geram.

Luapan kekesalan itu diungkap oleh akun Facebook bernama Ziel di grup Facebook Jatanras Babel ID 24Jam.

Setelah disulihkan dari bahasa lokal ke dalam bahasa indonesia, kira-kira begini bunyi luapan kekesalan warganet tersebut.

“Masih banyak juga ‘pasukan tander’ (motor yang kerap digunakan pengerit BBM-pen). Tadi saya antri belum dapat bensin. Saya lihat di belakang saya sudah muncul lagi orang yang sebelumnya sudah dapat [BBM], tapi dia balik lagi ke sini. kacau ini,” ungkapnya dengan nada kesal, Senin (13/12/2021).

Akun Facebook Adv Abdillah Armanegara yang turut kesal melihat fenomena belakangan ini juga meminta aparat penegak hukum agar segera menindak tegas para pengecer yang menjual harga BBM eceran di atas harga eceran tertinggi (HET).

“Tindak tegas juga pengecer yang jual pertalite dengan harga yang di luar batas HET. Baik di sosmed maupun di jalanan. Buktikan Polda Babel bisa memberantas para mafia pengecer yang mencekik harga berlipat-lipat dari harga aslinya di SPBU. Kalo ambil untung Rp3.000 per liternya itu sudah masuk akal. Lebih dari itu namanya membunuh masyarakat kecil yang membutuhkan BBM eceran,” tegas dia.

Padahal Kapolda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Irjen Pol Drs. Yan Sultra, telah memerintahkan Kapolres beserta jajarannya di setiap wilayah untuk melakukan pemantauan dan penertiban di setiap SPBU, sejak Sabtu (11/12/2021) pekan lalu, guna mengantisipasi persoalan sosial yang ditimbulkan akibat dari kelangkaan BBM ini.

“Ya, hasil pemantauan semalam para Kapolres diperintahkan untuk segera berkoordinasi dengan pihak pengelola untuk mendatakan stok ketersediaan BBM saat ini,” kata Kabid Humas Polda Babel, Kombes Pol Maladi, kepada Metro7,  Minggu.(12/12/2021).

Bahkan ditekankan oleh Kapolda, bagi pihak yang melakukan aksi penimbunan BBM akan dikenakan tindakan tegas.

“Pimpinan kita juga menegaskan agar melakukan pengawasan terhadap pelaku yang memanfaatkan atau menampung secara ilegal,” ungkap Maladi.

Ia juga mengatakan kalau Kapolda meminta penyaluran BBM harus utamakan masyarakat pengguna transportasi.

“Prioritaskan pelayanan terutama kepada masyarakat umum dan pengguna transportasi logistik atau sembako,” ujar perwira melati tiga itu menyampaikan perintah Kapolda.

Tak hanya Kapolda yang telah menyikapi persoalan ini, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan pun telah menerbitkan surat ederan (SE) yang mengatur kuota pengisian BBM kendaraan, agar krisis BBM sekarang ini bisa ditangani sementara waktu sampai kembali normal seperti sedia kala.

Adapun kebijakan SE gubernur tersebut ialah membatasi jumlah liter pengisian untuk setiap kendaraan, seperti roda dua dibatasi 5 liter, mobil pribadi 25 liter, dan angkutan umum 35 liter.