BANGKA BELITUNG, Metro7.co.id – Dalam rangka mengawali serangkaian program kerja di tahun 2022, komunitas Baranusa Jawa Barat kembali menggelar lomba Panahan Tradisi Jamparing Sunda ke-2 di GOR Arcamanik Bandung, Jawa Barat.

Perlombaan tersebut digelar sebagai wujud pelestarian tradisi dan budaya kesukuan masyarakat Sunda.

Selain lomba, dilakukan pula acara penanaman bibit pohon keras al, jabon, mahoni, di wilayah Sukabumi, Bandung, dan Sumedang, sebagai upaya melestarikan dan selamatkan mata air yang semakin hari semakin langka.

“Alhamdulillah diikuti dengan sangat antusias oleh perwakilan kabupaten-kabupaten di Jawa Barat, bahkan ada yang datang dari Lampung, Jateng dan Jatim,” ungkap Irjen Pol (P) Anton Charliyan dalam rilis yang diterima Metro7, Senin (21/3) malam.

Dalam sambutannya tersebut Dewan Pembina Baranusa itu menyampaikan upaya pelestarian tradisi dan budaya mesti lah digelorakan setiap saat sebagai entitas dan akar dari wawasan, cara berpikir, etika, perilaku, dan budi pekerti yang menjadi pondasi dan jati diri suatu bangsa.

Menurut Anton, digelarnya lomba tersebut di GOR Arcamanik sangat tepat, sebab di zaman dahulu Jamparing merupakan keterampilan utama mempertahankan wilayah kerajaan di tataran Sunda dan tanah air Indonesia.

Bahkan lewat keterampilan para pemanahnya itu mampu menghantarkan kerajaan Sunda Galuh maupun Padjajaran menjadi kerajaan yang disegani oleh kerajaan-kerajaan lain di seantro Nusantara.

“Digelarnya lomba Jamparing ini diharapkan mampu pula tingkatkan sikap dan wawasan bela negara serta cinta tanah air masyarakat Jawa Barat,” kata purnawirawan polri bintang dua yang juga menjabat Dewan Pembina KBO Babel.

Dibacakan juga deklarasi sebagai wujud ikrar bersama untuk kukuhkan serta kuatkan tekad dalam rangka pelestarian tradisi dan budaya, penyelamatan lingkungan, dan memperkuat sikap bela negara dan cinta tanah air.

Deklarasi dibacakan oleh artis ternama ibukota Paramitha Rusady, sekaligus sebagai ikon Jamparing Panahan Sunda Baranusa.

Turut berhadir, Ketua Umum Baranusa Sultan Palembang, sesepuh Keraton Sumedang Larang Rd Ikik Wiradilaga, Kepala Dinas Pariwisata Kodya Bandung, Sekretaris Jenderal Baranusa, Rajawali Sukapura Rd Dicky, dan para pegiat budaya serta lingkungan hidup se-Jawa barat.