Bangka Belitung, metro7.co.id — Bagi warga Kota Sungailiat yang terkendala transportasi untuk mendapatkan layanan medis dari RSUD Depati Bahrin, mulai saat ini tidak perlu risau lagi.

Sebab, RSUD Depati Bahrin sejak Januari 2022 lalu telah menciptakan aplikasi layanan gawat darurat secara mobile untuk masyarakat yang ada di Kabupaten Bangka, khususnya warga Kota Sungailiat.

Aplikasi itu bernama ERB (Emergency Rescue Brigade), yaitu sebuah aplikasi layanan medis berbasis android yang bisa dioperasikan oleh pengguna secara efisien.

Melalui aplikasi ERB ini, nantinya pasien yang tidak bisa pergi berobat ke rumah sakit karena kendala kesehatan, atau karena tidak memiliki kendaraan dapat ditangani dengan cepat oleh pihak petugas RSUD Depati Bahrin.

“Rumah sakit kita ini selalu berinovasi. ERB ini ruh awalnya dari pengembangan [program] Dulang Yamani (Duduk Langsung Nyaman Dilayani-pen) khusus untuk pasien disabilitas. Dia (pasien disabilitas-pen) menggunakan jalur fast track, mulai dari datang di parkiran khusus untuk disabilitas, petugas kita lalu menjemput pasien untuk dibawa ke poliklinik, dan dilayani secara prioritas,” ujar dr. Yogi menjelaskan kepada Metro7, Kamis (27/04), di ruang kantornya.

Sedangkan ERB sebagai pengembangan dari program Dulang Yamani, sambung dr. Yogi, memiliki cakupan pelayanan yang lebih luas lagi.

Jika Dulang Yamani hanya diprioritaskan untuk pasien disabilitas, maka ERB dikatakan berlaku untuk pasien umum yang ingin kontrol rawat jalan atau rawat inap ke rumah sakit.

Dengan adanya layanan ERB ini, pasien akan dijemput langsung oleh petugas medis RSUD Depati Bahrin ke rumahnya menggunakan mobil ambulance.

“Misalnya kita cuma tinggal berdua di rumah. Kendaraan tidak ada. Setiap kali mau kontrol ke rumah sakit enggak ada yang temani. Nah, ERB hadir di situ. Kita fasilitasi, bu kalau mau kontrol minggu depan ibu cukup telepon nomor operator kita ini, atau kalau ada android, unduh aplikasinya, tinggal pencet tombol bantuan,” paparnya.

Adapun cara kerjanya, kata dr. Yogi, setiap pengguna yang menggunakan aplikasi ERB akan tersambung langsung dengan operator untuk mengecek lokasi keberadaan pengguna berdasarkan koordinat GPS seluler pengguna.

“Di ruang operator [ERB] kita nanti berbunyi alarmnya. Petugas lalu akan telepon, kemudian titik koordinat [GPS] pengguna akan dikirim ke perawat dan supir ambulan, kemudian dipandu oleh operator [menunjukan] di mana alamatnya hingga sampai ke rumah si pasien,” jelas dr. Yogi.

Ditambahkan oleh dr. Yogi, jika layanan aplikasi ERB sementara ini hanya berlaku untuk warga di seputaran Kota Sungailiat saja, dikarenakan keterbatasan SDM dan kapasitas armada yang dimiliki oleh pihak rumah sakit saat ini.

“Khusus di Sungailiat dulu karena menimbang kemampuan kita. Tapi nanti, jika aplikasi ini memang bermanfaat sekali bagi masyarakat di Sungailiat, tidak menutup kemungkinan akan kita lebarkan lagi ke kecamatan lain yang ada di Kabupaten Bangka,” imbuhnya.

Bahkan saking dinilai inovatif dan efektif dalam membantu pelayanan medis untuk masyarakat, Wakil Bupati Kabupaten Bangka Barat, Bong Ming Ming sampai berkunjung ke RSUD Depati Bahrin guna melihat langsung cara kerja layanan aplikasi ERB tersebut.

“Tadi barusan juga ada Wakil Bupati Bangka Barat, bapak Bong Ming Ming datang untuk melihat langsung. Beliau merasa puas dan kagum karena aplikasinya mudah, simpel, murah, dan bisa digunakan siapapun. Jadi mereka kayaknya akan mengadopsi juga aplikasi ERB kita ini,” tutup dr. Yogi.

Bagi masyarakat yang ingin memiliki aplikasi ini, dapat mengunduhnya di ‘Play Store’ dengan nama Erb Depati Bahrin, atau bisa juga hubungi kontak WhatsApp operator di 0811-7171-471.