BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Ibadah puasa di bulan Ramadhan tak cukup hanya dimaknai sebagai ibadah yang bersifat badaniyah, yakni menahan lapar, dahaga, pula hawa nafsu semata.

Namun, lebih dari itu, dari tinjauan sosiologis, Ramadhan sendiri ialah momentum sosial bagi umat Islam untuk lebih mempererat solidaritas, jalinan silaturahim, serta mengasah kepedulian untuk kaum papa.

Adanya rasa kepedulian dan solidaritas sosial untuk saling peka dan berbagi empati terhadap sesama tersebut merupakan tanggung jawab moril umat secara kolektif.

Bupati Kabupaten Bangka Mulkan, memaknai filosofi Ramadhan sebagai bulan yang bertabur berkah ini pun dengan esensi yang demikian pula.

Bagi orang nomor satu di kabupaten tertua itu, Ramadhan selain menjadi momentum untuk mengikat serta mempererat solidaritas sosial antar-sesama, juga sebagai momentum bagi dirinya untuk terus mengasah kepekaan sosial dan etos kepemimpinan sebagai kepala daerah terpilih.

Lewat safari Ramadhan di Masjid Baiturahman, Desa Deniang, Kecamatan Riau Silip, Senin (26/4) sore misalnya, Bupati Mulkan berharap bila kehadirannya di tengah-tengah warga Desa Deniang dapat berperan aktif dalam meninjau kondisi serta menyerap aspirasi masyarakat setempat secara langsung.

Hal itu mesti ia lakukan, supaya cita-citanya dalam membangun kesetaraan sosial untuk warga di Kabupaten Bangka bisa terwujudkan sesuai dan selaras dengan slogan ‘Bangka Setara’ yang gegap tergaungkan.

Selain itu, dalam sambutannya Bupati Mulkan turut pula mengajak warga Desa Deniang agar melewati setiap ujian berpuasa demi meraih rahmat serta ampunan dari Allah SWT.

“Berpuasa di bulan Ramadhan ini hanya kita temui setahun sekali. Untuk itu gunakan puasa ini dengan menjaga hati, mulut, tangan, kaki, telinga, dan mata. Agar apa yang kita harapkan dari Allah SWT berupa pahala akan tercapai,” ujarnya dihadapan warga desa.

Dirinya juga mengingatkan supaya warga desa yang beragama Islam tidak lupa mensucikan harta bendanya dengan cara berzakat, yakni melalui zakat fitrah yang wajib hukumnya.

Sebab, dengan berzakat lah, selain mensucikan harta benda, ia katakan bisa meringankan dan membantu ekonomi saudara sesama muslim lainnya yang masih butuh uluran bantuan.

“Bagi kita zakat merupakan rukun Islam ke-4 yang mesti lah kita laksanakan sebagai umat muslim. Apalagi bagi masyarakat yang punya simpanan emas atau perhiasan yang sudah berusia satu tahun sejumlah 85 gram, maka telah kena nisabnya sebesar 2,5 persen, atau bila diuangkan sebesar Rp74 juta,” papar Bupati Mulkan.

Ia juga mengajak warga yang hadir untuk tetap mempererat solidaritas antar-agama maupun suku dari kalangan apapun, sehingga jalinan silaturahim sesama warga tetap terjaga.

Dalam safari Ramadhan kali ini, Bupati Mulkan turut didampingi Ketua PKK, Pimpinan Baznas Kabupaten Bangka, OPD, Camat dan Sekretaris Kecamatan Riau Silip, Kepala Desa Deniang, dan segenap pegawai Pemkab Bangka.

Hadir juga sebagai penceramah ialah Ketua MUI Kabupaten Bangka Ustad H Syaiful Zuhri.

Usai acara, diserahkan paket bantuan kepada pengurus Masjid Baiturrahman berupa speaker aktif mini, kipas angin, dan sajadah.

Bantuan tersebut diharapkan bisa bermanfaat dalam menunjang kegiatan beribadah warga setempat.