BANGKA BELITUNG, Metro7.co.id – Rencana operasi penambangan timah menggunakan Ponton Isap Produksi (PIP) oleh PT Timah Tbk di perairan laut Matras, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, tampaknya masih jauh panggang dari api.

Pasalnya sampai saat ini pihak PT Timah Tbk belum mengumumkan kapan kegiatan tersebut dapat dilaksanakan.

Padahal Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara masyarakat di dua kelurahan setempat, yakni Kelurahan Sinar Jaya Jelutung dan Kelurahan Matras dengan Forkopimda Kabupaten Bangka serta PT Timah Tbk telah diselenggarakan pada bulan lalu.

Dalam RDP yang diadakan itu para pihak yang hadir telah bersepakat untuk segera membuka operasi PIP di perairan Matras dan sekitarnya.

Hal itu guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada awal bulan depan.

Ketuk, warga setempat yang kesehariannya berprofesi sebagai buruh harian lepas sangat berharap bila operasi penambangan PIP dapat dijalankan sebelum Hari Raya Idul Fitri nanti.

Namun mengetahui ketidak-pastian rencana operasi penambangan PIP tersebut, dirinya merasa kecewa terhadap PT Timah Tbk.

“Kita merasa kecewa. Masalahnya kemarin itu kan direncanakan kita dijanji-janjikan PT Timah harusnya kita siap bekerja setelah dua minggu puasa. Tapi sekarang ini belum apa-apa,” ujar Ketuk, Selasa (19/4).

Dirinya mengatakan warga setempat merasa dibohongi oleh PT Timah Tbk sebab rencana operasi penambangan PIP tersebut hingga kini tak kunjung terlaksana.

Warga, sambung Ketuk, saat ini merasa risau karena selalu dijanjikan oleh PT Timah Tbk, sedangkan kebutuhan ekonomi warga ketika bulan puasa saat ini dan menjelang Hari Raya Idul Fitri semakin meningkat.

Karena itu dirinya meminta PT Timah Tbk agar dapat menjalankan operasi penambangan PIP secepat mungkin sebelum Hari Raya Idul Fitri.

“Nunggu kabarnya belum ada berita. Dijanji terus setiap waktu. Kalau bisa disampaikan ke PT Timah sebelum lebaran harus bisa bekerja, pak. Kita ini soalnya sudah bosan dan kecewa dijanjikan terus, pak. Kalau sudah lebaran kita mau makan apa, pak. Harapan kita PIP ini lah,” keluhnya.

Namun, bila PT Timah Tbk tetap mengabaikan aspirasi dan permintaan warga setempat, dia mengatakan warga akan mengambil sikap tegas terhadap PT Timah Tbk.

“Gimana caranya jangan dikasih janji. Kalau memang tidak bilang tidak. Kalau memang iya, ya iya. Warga yang jelas meminta ketegasan PT Timah. Sebelum lebaran harus berjalan,” tegas Ketuk.

Tak lupa dirinya pun turut meminta bantuan Bupati Bangka Mulkan, agar dapat mendorong PT Timah Tbk untuk mempercepat operasi penambangan PIP tersebut.

“Kepada pak Bupati Bangka Mulkan, tolong lah pak warga bapak ini. Ke mana lagi kami akan mengadu selain ke bapak sebagai pemimpin kami. Ekonomi warga sudah kembang kempis, apalagi mau lebaran, pak. Hanya ini (PIP-pen) harapan kami agar bisa berlebaran, pak,” tutup Ketuk.

Sedangkan Bupati Bangka Mulkan saat diminta keterangannya mengenai hal ini melalui pesan singkat, Rabu (20/04) sore, hanya meneruskan pesan WhatsApp dari seseorang yang berwenang dalam hal ini.

“Selamat pagi, pak bupati. Maaf Handphone di silent, sedang mengikuti rapat. Izin sampaikan progress, yakni 1. Verifikasi ponton (PIP-pen) sudah selesai dilakukan; 2. Jumat ini dilakukan sosialisasi dengan seluruh mitra usaha dan stakeholder di Aula Polres, 3; Pembahasan dengan seluruh stakeholder clear, [maka] SPK diterbitkan. Mohon maaf keterlambatannya, pak bupati. Terima kasih,” sebut keterangan yang diterima Bupati Mulkan.

Dijelaskan pula kepada Bupati Mulkan bahwa Surat Perintah Kerja (SPK) untuk PIP di Daerah Usaha (DU) 1555, khususnya perairan Matras hingga kini memang belum diterbitkan.

Sementara itu Kepala Bidang Humas PT Timah Tbk Anggi Siahaan saat dihubungi lewat pesan singkat guna menanyakan persoalan tersebut beberapa waktu lalu enggan memberikan jawaban sama sekali.

Hingga berita ini rilis, Anggi Siahaan tak berani berkomentar untuk menjawab keresahan dan kerisauan warga setempat hal rencana operasi penambangan PIP yang tak jelas kepastiannya sampai hari ini.