Pengerjaan PIP di Perairan Matras dan Parit 40 Disinyalir Monopoli, Rizky: Saatnya Tegakkan Kedaulatan Pribumi
BANGKA BELITUNG, Metro7.co.id – Tokoh pemuda Kelurahan Sinar Jaya Jelutung Rizky Dwi Septianto angkat bicara terkait rumor monopoli pengerjaan Ponton Isap Produksi (PIP) yang bakal beroperasi di Wilayah Izin Usaha Produksi (WIUP) milik PT Timah Tbk di perairan Matras dan Parit 40.
Ia menegaskan, pihaknya dan masyarakat setempat menolak keras bila pengerjaan PIP nantinya hanya dikerjakan oleh perusahaan tertentu.
“Memang betul ada rumor yang beredar akan dimonopoli oleh CV tertentu, dan ini tidak boleh terjadi, karena masyarakat dan CV apapun punya hak untuk berusaha di situ. Jadi kalau ada perusahaan yang ingin monopoli tentunya ini tidak baik untuk iklim investasi. Perusahaan yang lain harus dapat berkerja sama, artinya kita saling berbagi wilayah dengan mitra-mitra PT Timah yang ingin mengelola. Jadi kami tegaskan bahwa kami menolak keras bila ada pihak-pihak tertentu yang ingin memonopoli pengerjaan PIP di wilayah tersebut oleh CV tertentu yang berimbas pada ketidakadilan bagi masyarakat kami. Apalagi nanti dinaungi para cukong-cukong besar,” tegas Rizky saat diwawancara, Kamis (27/1) siang.
Sementara ia juga berkata kalau masyarakat saat ini sangat mengharapkan PT Timah Tbk untuk segera membuka operasi pengerjaan PIP di perairan sekitar.
Apalagi pihaknya sudah pernah mengajukan usulan pengerjaan PIP kepada PT Timah Tbk sejak satu tahun lalu, namun sampai hari ini belum ditanggapi oleh perusahaan pelat merah tersebut.
“Kami sangat berharap PT Timah memberikan lampu hijau untuk aktivitas PIP di DU 155, Parit 40, karena sudah dari tahun 2021 kami ajukan usulan, tapi sampai hari ini belum ada realisasi,” ujarnya.
Adapun upaya-upaya yang akan ditempuh oleh masyarakat Sinar Jaya Jelutung dalam waktu dekat, sambung Rizky, akan segera bermediasi dengan pihak DPRD Bangka dan PT Timah Tbk, mengingat kondisi perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19 saat ini yang butuh dipulihkan kembali.
“Kami pemuda dan nelayan sekitar akan segera mengusulkan kembali ke PT Timah dan pihak legislatif Kabupaten Bangka,” kata Rizky.
Dirinya pun berkata siap berkolaborasi dan bersinergi dengan masyarakat Lingkungan Matras maupun organisasi masyarakat atau Ormas seperti HNSI, BEMPER, dan lainnya guna mensukseskan agenda tersebut.
“Kita membuka pintu selebar-lebarnya, pak. Apalagi zona DU 155 itu berada di kelurahan Matras juga. Maka tentunya kami meminta kawan-kawan dari Matras pun bisa bersinergi supaya agenda ini berhasil dan lancar. Selain itu kami juga berharap HNSI yang menaungi nelayan mendukung perjuangan ini, termasuk BEMPER yang kami kenal juga sangat ‘concern’ mendorong keberlangsungan ekonomi rakyat, ya,” tutup pemuda yang saat ini aktif menjabat Ketua Karang Taruna Kelurahan Sinar Jaya Jelutung.