BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 kini telah usai.

Berdasarkan hasil final rekapitulasi hitung suara, KPU RI telah menetapkan pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024, dengan raihan suara sebanyak 96.214.691 atau 58,58 persen.

Sementara, untuk perolehan Pileg, posisi teratas berhasil diraih partai berlambang banteng, PDIP, dengan raihan suara nasional 16,72 persen, lalu disusul Golkar 15,29 persen, serta Gerindra 13,22 persen.

Usai berakhirnya laga Pilpres dan Pileg, untuk tahapan selanjutnya masyarakat bakal memilih pemimpin di tingkat daerah, mulai dari gubernur hingga bupati/wali kota, dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang diselenggarakan pada November 2024 mendatang.

Di Kabupaten Bangka, sederet nama kandidat mulai ramai diperhitungkan bakal bertarung di gelanggang Pilkada nanti.

Dalam sebuah poling secara daring, tersebut lah nama-nama mantan Bupati Kabupaten Bangka yang digadang-gadang bakal berlaga kembali di pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka untuk periode 2024-2029.

Tapi uniknya, dari sederetan nama-nama beken yang muncul dalam poling, terselip satu nama tokoh yang berasal dari kalangan militer, yaitu Kolonel Laut (Purn) Maryanto Bandji.

Meski nama Maryanto masih terdengar asing di telinga masyarakat Bangka, namun berdasarkan catatan riwayat hidupnya yang ditelusuri Metro7, Maryanto Bandji ternyata menorehkan sederet prestasi mengagumkan saat masih aktif berdinas di militer.

Bahkan, dalam poling secara daring, namanya pun berhasil menempati urutan pertama dengan raihan voting terbanyak.

Maryanto Bandji sendiri diketahui sebagai putra daerah asli kelahiran Sungailiat, 58 tahun silam.

Anak pensiunan TTB, sekarang PT Timah Tbk, tersebut merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara yang lahir dan besar di Kampung Senang Hati, Sungailiat.

Berprofesi sebagai anggota TNI Angkatan Laut, Maryanto memulai karirnya di peradilan militer sebagai Kepala Urusan Administrasi Umum di Mahkamah Militer (Mahmil) I-07 Balikpapan, pada tahun 1991.

Semasa penugasan dan operasi militer, dirinya mencatat portofolio yang cemerlang, mulai dari advokasi militer HAM Timor-timur, Oditur Militer Sidang Kasus Semanggi, Panitera Sidang Kasus Trisaksi I, dan Operasi Darurat Militer Nanggroe Aceh Darussalam sebagai Oditur Militer I-01 Banda Aceh, dengan berkedudukan di Lhok Seumawe Aceh Utara.

Untuk penugasan luar negeri, Maryanto pernah bergabung dengan pasukan perdamaian PBB di Lebanon.

Berdasarkan rekam jejak dan pengalaman yang mumpuni tersebut, akhirnya pada tahun 2015, Maryanto dilantik menjadi hakim militer di Pengadilan Militer II-08 Jakarta.

Tak berhenti sampai itu saja, selang tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2018, Maryanto pun dipercayakan menjabat Hakim Tinggi Militer di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, sampai dirinya purna tugas.

Di masa pensiunnya kini, Maryanto menjadi Staf Ahli Direktur Poltekpar Palembang, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Selain itu, dia juga aktif sebagai pemateri atau narasumber di lingkungan Ditjenbadilmiltun MARI, lingkungan Peradilan Militer Utama dan Peradilan Militer Tinggi II Jakarta.

Ibarat pepatah mengatakan, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, kesuksesan Maryanto turut pula menurun ke anak-anaknya.

Memiliki tiga anak laki-laki dan satu perempuan, putera sulungnya sukses berwirausaha menjadi pebisnis fashion, cafe, hingga jual beli mobil.

Sementara putera keduanya, mengikuti rekam jejaknya dengan meniti karir sebagai perwira TNI Angkatan Udara berpangkat Letnan II.

Dikaruniai satu-satunya anak perempuan, puteri Maryanto pun kini bekerja di BUMN Pertamina Hulu Rokan, Pekan Baru, Riau.

Sedangkan putera bungsunya, saat ini masih menempuh pendidikan di Fakultas Hukum UNTAR, Jakarta.

Maryanto sendiri menyandang gelar akademik sarjana (S1) hingga magister hukum (S2) untuk pendidikan umum.

Adapun di militer, riwayat pendidikan Maryanto tercantum sebagai berikut, sekolah Perwira Militer Wajib, sekolah Dik Peralihan Perwira, kursus Perwira Pemeriksa Tindak Pidana di laut, Selapa I KUM TNI AD, Selapa KUM TNI AD, sekolah Management Strategi TNI AL, Diklat Hakim Militer PPC I Terpadu GEL I dan Diklat Sertifikasi Hakim Tipikor XVII.