BANGKA BELITUNG, metro7.co.id – Berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka, organisasi masyarakat (ormas) Barisan Elemen Masyarakat Peduli Ekonomi Rakyat (BEMPER) menyelenggarakan kegiatan edukasi sadar stunting di balai Desa Kemuja, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, Minggu (10/9) sore.

Kegiatan edukasi ini diberikan kepada ibu hamil dan menyusui yang berdomisili di Desa Kemuja, dengan tujuan supaya ibu-ibu bisa memahami tentang bahaya stunting bagi tumbuh kembang balita di masa mendatang.

“Kegiatan edukasi stunting ini merupakan giat ketiga yang telah dilakukan oleh ormas BEMPER guna memeringati hari Palang Merah Indonesia di Desa Kemuja, serta untuk menunjukkan komitmen ormas BEMPER dalam mencegah terjadinya stunting dan mewujudkan Kabupaten Bangka zero stunting,” ujar Syamsu Rizal selaku Ketua Umum BEMPER saat memberitakan sambutannya.

Kegiatan serupa pun, kata Syamsu, telah diadakan sebelumnya di Desa Bukit Layang dan Desa Deniang.

Syamsu menegaskan, bahaya stunting tak boleh dipandang sebelah mata, karena dampak yang ditimbulkan tak hanya menurunkan kecerdasan dan tumbuh kembang anak, tapi juga berkaitan dengan dampak ekonomi negara di masa depan.

Karena itu Syamsu menjelaskan, pencegahan stunting melalui edukasi kesehatan seperti ini memang menjadi program utama ormas yang ia pimpin, agar di masa depan nanti Kabupaten Bangka bisa bebas stunting.

“Stunting ini bukan lah masalah yang ringan dan dapat diatasi dengan mudah. Oleh karena itu semua pihak hendaknya bekerja sama, peduli, dan ambil bagian untuk mengatasi masalah tersebut. Tingginya angka stunting di Indonesia ini perlu jadi perhatian dan tugas kita bersama. Bukan hanya pemerintah pusat atau pun daerah. Bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai harus menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting dengan Target 14 persen di tahun 2024 nanti,” paparnya.

Syamsu juga menjelaskan, 1000 HPK atau hari pertama kehidupan bayi menjadi waktu yang penting dan krusial bagi tumbuh kembang anak, sehingga sangat perlu memerhatikan asupan makanan dan minuman dalam masa periode tersebut.

“Ormas BEMPER sangat mendukung program zero stunting tahun 2023 dari Pemkab Bangka, dan mengapresiasi kerja keras Pemkab Bangka di era bupati Mulkan, yang berdasarkan data dari studi status gizi Indonesia (SSGI) mampu menurunkan angka stunting dari 23,9 persen di tahun 2018 menjadi 16,2 persen di tahun 2022. Semoga di masa depan bisa terus turun menuju Bangka bebas stunting,” tegas Syamsu Rizal menutup sambutan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Kemuja, Istohari menyampaikan desanya telah berupaya keras untuk mengatasi pencegahan stunting.

“Setiap dusun di Kabupaten Bangka telah memiliki posyandu sebagai langkah menuju desa sehat sejahtera. Edukasi stunting diharap dapat memberikan ilmu dan informasi berharga kepada masyarakat setempat. Semua pihak sepakat bahwa anak-anak adalah aset bangsa yang perlu dijaga. Sehat adalah kekayaan yang tak ternilai, dan dengan menjaga kesehatan, kita dapat berkontribusi lebih baik pada masyarakat dan bangsa,” imbuhnya.

Sementara Bupati Kabupaten Bangka, Mulkan, dalam paparannya mengingatkan ibu-ibu yang sedang hamil untuk rutin memeriksa perkembangan janinnya supaya tetap sehat dan mencegah terjadinya stunting.

“Yang perlu kami sampaikan terutama kepada ibu-ibu agar tetap menjaga kehamilan. Jangan sampai kehamilan ini ada hambatan-hambatan terutama saat melahirkan. Jadi harus aktif. Jadi ini yang harus dipantau untuk pencegahan stunting. Harus rutin kontrol agar tetap sehat perkembangan bayinya. Karena stunting ini sangat menghambat, baik pertumbuhan tubuh maupun kecerdasan. Jadi yang disampaikan oleh pak Syamsu Rizal tadi, mulai 1000 HPK itu harus mulai dipantau ibu-ibu. Harus makan makanan bergizi, ya,” ungkap Mulkan yang berharap Kabupaten Bangka sudah bebas stunting pada tahun ini.

Mulkan juga mengatakan faktor kebersihan lingkungan pun harus diperhatikan karena turut memengaruhi kondisi kesehatan anak.

Dalam kegiatan edukasi sadar stunting yang diadakan ormas BEMPER kali ini turut dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Bangka, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr Andri Nurtito, dan aparatur Desa Kemuja setempat.

Dibagikan pula sejumlah bingkisan paket asupan gizi kepada ibu-ibu yang menjadi peserta kegiatan.