MERANTI, metro7.co.id – Pemuda Tanah Merah Kecamatan Rangsang Pesisir Kabupaten Kepualauan Meranti bahu membahu bergotong royong untuk membuat posko penanggulangan bencana alam berupa abrasi pantai.

Mereka yang tergabung dalam Komunitas Budak Pulau (KBP) berupaya untuk mencegah agar daratan tidak terus hanyut dihempas gelombang.

Kepedulian mereka tidak hanya dalam ke masyarakatan membantu sesama, tetapi juga giat dalam melestarikan alam. Hal ini dilakukan dengan menanam Magrov (pokok api-api) ditepian pantai, dan penanamannyapun berbeda dengan penanaman sebelumnya, yang mana mengunakan botol bekas minuman air sarsi 1 liter lebih atau sejenisnya.

Sekarang mereka menggunakan paralon atau bambu yang dipotong dengan ukuran tertentu untuk menahan dari gelombang air laut. Mereka juga berusaha untuk mencari solusi-solusi terbaik kepada orang yang sudah berpengalaman dalam mengatasi bencana alam yang berupa abrasi pantai ini. Untuk menyokong kegiatan ini Komunitas budak pulau juga bekerja sama dengan dinas-dinas yang terkait dengan abrasi pantai ini.

“Kami sedaya upaya menjaga kelestarian di desa kami, agar bumi tidak hancur dihempas gelombang. Kalau tidak kami siapa lagi. Sekarang kami menanam dengan metode sendiri agar tumbuhan magrove yang kami tanam tidak mati terkena hempasan gelombang. Kami juga meminta solusi bagaimana terbaik untuk penanaman magrov ini,” kata Sahdan salah satu pemuda yang tarmasuk anggota Komunitas Budak Pulau saat ditemui Kamis kemaren.

Harapan mereka agar Pemerintah lebih cepat memperhatikan daerah pesisir agar daratan tidak terus digerus gelombang air laut. Karena kalau terus terjadi abrasi pantai tentunya pembangunan sarana dan prasarana yang telah dibangun akan hancur.

“Saat ini pantai kamibsemakin lama semakin mendekat ke jalan, yang mana biaya pembangunannya tentu tidak sedikit dan transportasi daratpun akan sulit nanti, begitu juga pembangunan lainnya,” cetusnya. *