BREBES, metro7.co.id – Sebagian warga Desa Karanglo, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes resah dengan adanya pembangunan tempat pengolahan sampah (TPS3R) yang sedang dalam proses pembangunan.

Keresahan itu disampaikan warga lantaran keberadaan pengolahan sampah itu berada dekat dengan wilayah perkotaan dan pemukiman.

Bahkan tidak jauh dari lokasi, juga terdapat tempat usaha berupa toko modern, sarana olahraga, klinik kecantikan dan rumah makan.

Warga menyebut kalau proses pembangunan tempat pengolahan sampah itu kurang mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan.

“Kami tentu mengkhawatirkan dampak yang ditimbulkan dari pengolahan sampah itu. Tentunya dari pengolahan sampah akan timbul bau tidak enak, serta asap pembakaran akan ke pemukiman,”ujar warga yang enggan disebutkan namanya saat dihubungi awak media, Minggu 3 November 2024.

Bahkan yang ia sayangkan, beberapa warga yang memiliki tempat usaha di dekat TPS3R tidak sama sekali diundang saat sosialisasi.

“Saya tidak mendapatkan undangan sosialisasi, tiba-tiba langsung dibangun begitu saja,” tambah dia.

Termasuk beberapa warga lainnya yang ia temui dan tinggal di dekat lokasi tempat sampah juga mengaku tidak mendapat undangan sosialisasi juga.

Pernyataan lain juga disampaikan warga lainnya, menurutnya, di dekat lokasi selain ada klinik kecantikan, toko swalayan, rumah sakit, tempat fitnes, di lokasi itu juga ada sarana milik PDAM yang digunakan untuk pengolahan air bersih.

“Tentu untuk pembakaran sampah akan muncul residu, dan ini bisa saja masuk ke tanah dan akan mencemari air bersih dan bisa membahayakan bagi kesehatan pelanggan PDAM,” tegas warga yang mengaku sebagai pelanggan PDAM.

Warga pun berharap, pemerintah bisa memindahkan TPS3R Desa Karanglo di tempat lain yang jauh dari pemukiman dan pusat ekonomi warga.

Terpisah, Kepala Desa Karanglo, Kecamatan Jatibarang Rudi saat dihubungi awak media mengaku kalau proses pembangunan sudah melalui proses perencanaan.

Terkait dengan lokasi, ia mengaku kalau sebelumnya akan ditempatkan di selatan desa. Namun karena suatu hal, TPS3R akhirnya dipindah ke lokasi yang sekarang.

“Wilayah desa Karanglo kan cuma memanjang saja, jadi lahannya terbatas. Sehingga kami putuskan untuk ditempatkan di lahan bengkok desa yang saat ini sedang dibangun,” tandasnya dia.

Ia pun mengaku tidak ada penolakan dari warga, hanya saja ada warga yang sempat datang ke balaidesa untuk menanyakan TPS3R.

Dan pihaknya juga sudah menjelaskan akan pentingnya tempat pengolahan sampah. Mengingat saat ini Desa Karanglo tidak punya tempat pengolahan sampah.

“Dulu BUMDes sempat berjalan untuk mengangkut sampah warga, tapi karena tidak ada tempat pembuangan, akhirnya itu terhenti. Dengan adanya TPS3R yang bersumber dari aspirasi ini, ia berharap persoalan sampah akan teratasi,” pungkas dia.