Komandante PDIP Brebes Sosialisasikan Penguatan Demokrasi Daerah
BREBES, metro7.co.id – Dalam rangka sambut pemilu 2024 dan wujudkan peran serta masyarakat dalam berdemokrasi, Komandante dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sosialisasikan penguatan demokrasi daerah dengan tema implementasi demokrasi Pancasila tanpa politik identitas dan sara, di Desa Kemiriamba, Kecamatan Jatibarang Brebes, Sabtu (4/6).
Salah satu Komandante bintang 2 dapil 1, Gilang Aditya menyebutkan, melalui pemilu yang bersifat demokrasi akan memungkinkan adanya pergantian kepemimpinan atau wakil secara berkala untuk pembaruan kehidupan sosial menuju lebih baik dan sejahtera.
“Dari itu masyarakat sudah saatnya terlibat tentukan siapa yang layak memimpin atau mewakili serta mengimplentasikan Pancasila,” kata calon legislatif dari PDIP dapil 1 itu.
Selain itu, Gilang berharap, pemilihan mendatang PDIP menang telak. “Kami harap PDI menang spektakuler di pemilu mendatang, maka ayo kita menangkan bersama sama. Ini dimaksud adalah cinta daerah kita, ketika wakil daerah dapat mewakili, nantinya akan membawa kemajuan daerah itu sendiri,” ujarnya.
At-Tamimi, Komandante bintang 2 lainya, yang juga di dapil 1 mengatakan, masyarakat memiliki peran penting dan strategis untuk membangun kedewasaan politik.
“Meujudkan demokrasi yang sehat itu diperlukan komitmen, kerjasama, dan dukungan dari seluruh elemen bangsa dan untuk menjaga dan mewujudkan demokrasi yang sehat maka masyarakat memiliki peran strategis untuk membangun demokrasi,” ujar At-Tamimi.
Hadir dalam acara tersebut selain sejumlah Caleg DPRD Dapil 1 dan 6, hadir pula Calon anggota DPR RI pusat untuk Dapil IX, Sintya Sandra Kusuma.
Dalam penyampaiannya, Sintya ingin satu komando. “Mohon doa dan dukungannya, jika bapak ibu mendukung para komandante bintang 2 berarti mesti mendukung dan suka kepada saya, karena satu komando,” jelasnya.
Sementara, komandante bintang 3 atau anggota DPRD Provinsi, Sarei Abdul Rosyid yang merupakan penyelenggara acara pada kesempatan tersebut menerangkan demokrasi harus mampu ditempatkan sebagai proses yang mempersatukan.
“Mari bangun demokrasi yang baik dan kita jaga bangsa dan negara ini sebaik mungkin demi keutuhan NKRI,” beber Sarei.
Lanjut Sarei, pemilihan langsung dapat memberikan akuntabilitas karena, apabila terpilih ternyata tidak menjalankan amanahnya. “Maka rakyat dapat memberikan sanksi dalam pilkada berikutnya dengan tidak memilihnya kembali,” tutupnya.