LAMPUNG SELATAN, metro7.co.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan terus berupaya melakukan percepatan, pencegahan dan penanggulangan stunting.

Targetnya tahun 2023 bisa bebas stunting. Sehingga Kabupaten Lampung Selatan bisa menghasilkan generasi masa depan yang sehat, produktif dan memiliki daya saing kuat.

Salah satu upaya tersebut melalui Rembuk Stunting dalam rangka intervensi penurunan stunting terintegrasi kabupaten/kota yang digelar Pemkab Lampung Selatan, di Aula Rajabasa pada Selasa (30/6/2020).

Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto bersama jajaran mulai dari Sekretaris Daerah, Kepala OPD, Camat, Kepala Desa dan seluruh elemen masyarakat terkait lainnya menyatakan komitmen bersama untuk menurunkan angka stunting di daerah itu.

Nampak hadir dalam acara itu, anggota Komisi IV DPRD Lampung Selatan, Andi Apriyanto, Ketua Tim Penggerak PKK Hj. Winarni, Sekretaris Daerah Kabupaten, Thamrin didampingi Ketua DWP Yani Thamrin, serta Ketua Forum CSR Lampung Selatan Tatang Rohadi.

Bupati Lampung Selatan, H. Nanang Ermanto mengatakan, seluruh kebijakan dalam upaya penangulangan stunting di bumi Khagom Mufakat, diperlukan komitmen dari semua pihak.

Menurutnya, tugas menurunkan angka stunting bukan hanya tupoksi jajaran kesehatan atau satu individu semata. Tetapi diperlukan satu kesatuan yang terintegrasi mulai dari seluruh OPD, Camat, Kepala Desa, para pelaku usaha, hingga elemen masyarakat lainnya.

“Program ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa kebersamaan, persatuan, dan gotong royong semua pihak. Ini tugas kita bersama. Kita ini semua pemimpin yang mempunyai tanggungjawab bagaimana Lampung Selatan terbebas dari stunting,” kata Nanang.

Untuk itu, Nanang berharap Rembuk Stunting yang dirangkai dengan penandatanganan komitmen bersama tidak hanya menjadi acara seremonial belaka. Namun mampu menghasilkan solusi dan tekad yang kuat dalam penanggulangan stunting.

“Dalam Rembuk Stunting ini kita cari solusi bagaimana caranya terbebas dari stunting. Ini menjadi PR kita, sebelum tahun 2023 Lampung Selatan harus bebas stunting. Kuncinya kebersamaan, kita bekerja membawa nama pemerintah daerah kabupaten,” ujarnya.

Selain itu, Nanang juga berharap melalui Rembuk Stunting itu dapat menghasilkan komitmen bersama untuk percepatan penanganan dan penurunan stunting. Sebab menurutnya, stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan badan anak secara fisik semata.

Namun juga pertumbuhan cara berpikir bahkan pada saat dewasa nanti bisa mempengaruhi potensi generasi penerus dalam berkarya dan bekerja. Sehingga berdampak pada perekonomian dan kemajuan suatu daerah di masa depan.

“Meskipun suatu pemerintahan daerah memiliki infrastruktur baik, pemerintahannya baik, tetapi jika gizinya warganya buruk tidak ada hebatnya itu. Maka saya tekankan kepada seluruh jajaran, camat, dan kepala desa saling berkoordinasi dan bekerjasama menanggulangi permasalahan stunting. Sehingga Lampung Selatan terbebas dari stunting,” tandasnya. ***