BANDAR LAMPUNG, Metro7.co.id – Tokoh seni Lampung Ari Pahala akan mengajak seluruh pekerja seni di Lampung untuk memutus hubungan dengan Taman Budaya Lampung jika tidak ada kebijakan yang berpihak pada para seniman lokal.

“Tidak perlu ada hubungan lagi dengan Taman Budaya Lampung dalam bentuk apa pun,” ujarnya Rabu (23/11).

Ari menyoroti kebijakan Taman Budaya Lampung soal tarif gedung pertunjukkan.

“Kita semua tahu, untuk bisa pentas di Taman Budaya Lampung, kita harus siap biaya sewa yang mencapai jutaan, sekitar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta, bahkan bisa lebih,” katanya, Rabu (23/11).

Ari pun membandingkan Taman Budaya Lampung dengan kegiatan yang pernah diikutinya di luar daerah, seperti Pekan Teater Sumatera yang ditaja Taman Budaya Sumatra Barat, Temu Teater Sumatra yang diselenggarakan Taman Budaya Jambi dan Festival Teater Sumatra yang digelar Taman Budaya Sumatra Selatan. Menurutnya itu adalah bentuk penghargaan terhadap pegiat seni.

“Kami pentas di Taman Budaya Jambi dan Sumbar misalnya, semua fasilitas disediakan dengan gratis. Biaya produksi juga dibantu yang nilainya cukup besar. Bahkan segala kebutuhan dijamin. Nah Lampung bagaimana, mau pentas saja kita harus sewa gedung,” ujarnya.

Ari mengaku belum pernah melihat Taman Budaya Lampung membuat acara serupa dan melibatkan para seniman di Lampung.

Ari pun mengatasnamakan komunitas teater di Lampung meminta Taman Budaya Lampung membebaskan biaya gedung untuk pertunjukkan dan memberikan kesempatan pentas.

“Jadi sudah ada slot (kesempatan) untuk komunitas teater bisa pentas dengan gratis. Misalnya saja, untuk KoBer dan Teater Satu, diberi kesempatan dua kali pementasan dalam setahun. Untuk komunitas lain, termasuk komunitas teater mahasiswa dan pelajar, diberi kesempatan (slot) pentas satu kali dalam setahun secara gratis. Muncul pertanyaan, mengapa KoBer dan Teater Satu berbeda? Karena saat ini untuk Lampung, komunitas seni yang memang intens serta cakupan sudah go nasional dan internasional, ya dua komunitas ini,” tegas Ari.[]