PESAWARAN, metro7.co.id – Sungguh miris nasib Eeng (47), lelaki sebatang kara warga Dusun Kali Dantar, Desa Tanjung Agung, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran ini menderita penyakit langka; kaki kanannya membesar mulai dari betis ke bawah dan ditumbuhi daging serupa kutil dekat jari-jarinya.

Akibat penyakit yang dideritanya, duda satu anak yang ditinggal pergi istrinya ini, tidak bisa bekerja dan hidup dari belas kasihan tetangga dan warga sekitar.

“Sejak sakit, saya tidak bisa bekerja dan menggantungkan hidup dari belas kasihan tetangga dan warga. Sebenarnya saya malu tapi mau gimana lagi,” ujar lelaki sebatang kara ini dengan berlinang air mata.

Menurut pengakuannya, dia sempat menikah pada sekitar Tahun 1996, tapi sejak menderita penyakit ini sekitar Tahun 1998, istrinya pergi meninggalkannya. Beruntung, masih ada sang nenek yang bersedia merawatnya hingga saat ini.

Dia juga menyampaikan pernah memeriksakan diri ke rumah sakit tapi karena ketiadaan biaya dia hanya sekali ke rumah sakit pada sekitar tahun 2000-an, dan sejak itu tidak pernah lagi berobat ke rumah sakit.

“Dulu sekitar Tahun 2000-an di awal-awal menderita sakit ini saya pernah ke rumah sakit, dan kata dokter saat itu, penyakit ini disebabkan gigitan nyamuk dan darah tinggi,” ungkap Eeng.

Lebih miris lagi, selain menderita penyakit pada kakinya, Eeng juga mengalami stroke pada tangan kanan. Kepada wartawan dia mengungkapkan sejak menderita penyakit ini, belum mendapat perhatian dari pihak RT, dusun maupun desa.

“Saya mulai sakit sekitar Tahun 2000 dan sejak itu saya tinggal bersama nenek saya. Saat ini, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saya hanya mengandalkan belas kasihan tetangga dan warga sekitar karena saya tidak bisa lagi bekerja,” ujarnya pelan.

Salah satu tetangga lelaki malang ini berinisial Fir (36), kepada wartawan membenarkan pengakuan Eeng.

“Kasihan sejak sakit dia tidak bisa bekerja dan bergantung pada tetangga dan warga sekitar. Para tetangga kerap bergantian menyisihkan rezekinya untuk membantunya. Kadang kalau ada rezeki saya juga belikan dia rokok,” ujar Fir.

Sementara itu, hingga berita ini dirilis Kepala Dusun Kali Dantar, Rifai, belum bisa dikonfirmasi meskipun nomor telepon genggamnya dalam keadaan aktif.