LOMBOK TENGAH, metro7.co.id – Membendung akumulasi masa yang dikhawatirkam anarkis dan berniat mendatangi Mapolres Loteng, keluarga dan alumni Muhajirin bersepakat menggelar Aksi Damai Membela Datoq  Udin, dan itu dikemas dalam sebuah acara Istigosah yang dihadiri ribuan jamaah dan Keluarga Besar Pondok Pesantren Al Muhajirin Praya Lombok Tengah.

Acara Istighosah  dihadiri oleh sejumlah Tokoh Agama dari keluarga, diantaranya TGH. Usman Najamudin, Tuan Guru Syamsul Rizal Najamudin, Ustdz Bajuri Najamudin, para Tuan Guru Alumni serta Jamaah Mihajirin dari berbagai wilayah seputar pulau Lombok.

Aksi damai ini bertujuan untuk meredam emosi masa yang merasa tersinggung lantaran menilai Almarhum TGH. Najamudin Makmun dilecehkan sementara beliau dikenal semasa hidupnya sebagai tokoh agama, tokoh panutan yang berwibawa dan berjasa di Lombok Tengah.

“Atas nama Keluarga Besar Muhajirin dan di hadapan seluruh Jamaah Istigosah menyampaikan, Kehadiran kita disini adalah semata-mata karena Kecintaan terhadap Almagfurullah Datuq Najamudin,” ucap TGH. Syamsul Rizal dihadapan Kapolres Lombok Tengah, Rabu (18/11/2020).

Dalam kaitan dengan kejadian ini, Tuan Guru Syamsul Rizal mengungkapkan bahwa kehadiran Kapolres disini akan menjelaskan kronologis dan proses hukum yang berjalan atas kejadian  tersebut. Lanjut, Tuan Guru Syamsul
Rizal, beliau menceritakan perjalanan sejarah keterlibatan almagfurulloh menimba ilmu dan membangun kekuatan Islam melalui pendidikan.

“Kehadiran Kapolres ditengah-tengah masa aksi ini diharapkan akan mampu menjawab  harapan keluarga besar Alumni dan Jamaah Muhajirin terkait proses hukum JP yang dinilai menghina Ulama Datoq Najamudin lewat Media Sosial. Qaromah yang dimiliki Almahfurullah, dikenal sangat tersohor hingga luar negri sehingga siapapun yang melecehkan nama besar beliau akan memancing reaksi Ummat,” pungkasnya.

Putra tertua dari Almarhum Datoq Najamudin ini juga mengingatkan kepada Kapolres bahwa Awalnya para jamaah semula hendak mendatangi Mapolres Lombok Tengah untuk meminta penjelasan yang dikhawatirkan berdampak menimbulkan situasi yang tidak kondusive. Tetapi, jelas Tuan Guru Keluarga dan tokoh mengarahkan mereka untuk melaksanakan aksi damai melalui Istighosah Bela Datoq Udin,” imbuhnya.

Kapolres Lombol Tengah AKBP. Esty Setya Nugroho SIK didampingi Wakapolres Kompol Ketut Tamian, Kasat Reskrim dan Kasat Sabhara yang hadir ditengah-tengah Jemaah Istighosah menyatakan rasa syukur atas kesempatan yang diberikan untuk menjelaskan persoalan yang dinilai mencemarkam nama baik terhadap tokoh agama yang dilakukan seorang oknum.

“Kita selaku Kapolres menyatakan akan memprioritaskan penanganan kasus ini, dan telah melimpahkan  berkas kasus tersebut kepada Kejaksaan,” tegasnya.

Nugroho juga menyatakan, sangat apresiasi yang luar biasa kepada para Tuan Guru dan jamaah atas kesadaran masyarakat yang dinilai cukup membantu kepolisian dalam proses penangan kasus yang melecehkan Ulama.

“Kita apresiasi kepada Tuanguru dan jamaah yang sadar karena bisa membantu kepolisian dalam proses penanganan kasus ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Cucu Tuan Guru Najmudin Makmun, yaitu Baiq Zuraida Badriana sangat menyayangkan sikap oknum JF (36 tahun) warga Serengat Loteng pengunggah Photo dan Status yang memicu ketersinggungan karena dinilai sangat merendahkan wibawa Alm. Datoq yang dikenal sebagai tokoh panutan selama hidupnya.

“Datoq adalah panutan kami, segala tindak tanduk dalam kehidupan, kami bercermin dari tuntunan beliau. Sikap sangat tidak sopan yang dilakukan oleh oknum tersebut telah menimbulkan reaksi yang sangat memancing keterainggungan kami,” jelasnya.