LOMBOK TENGAH, metro7.co.id – Sosialisasi yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Bunut Baok kecamatan Praya berlangsung lancar dan aman.

Hadir pada kesempatan tersebut Kepala Desa, Sekretaris Desa serta staf desa, ada dari TDC program Mahadesa, tokoh pemuda serta masyarakat lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Dika sebagai aktivator dari Mahadesa menjelaskan bahwa di Mahadesa itu ada program TDC (Trade Distribution Centre), dimana hadir sebagai pusat distribusi untuk kebutuhan masyarakat.
“Ini adalah sebuah perusahaan bagaimana memajukan desa, dimana salah satu yaitu TDC (Trade Distribution Center) ini,” ujarnya, Senin (23/11/2020.

Program ini, lanjut Dika yang digagas sebagai visi dari Pemerintah Provinsi (Pak Gubernur) yaitu bagaimana supaya jaringan bisnis didesa itu untuk digitalisasi. Dimana, Mahadesa ini yang bermitra dengan Bumdes. Dan katanya,  TDC ini ada jaringan dibawahnya yang dinamakan ITDC.
“Ini yang bergerak dengan sebuah prodak dan layanan perima ini yang utama. Dan tujuan TDC hadir di desa untuk membangun struktur digital di desa tersebut, nantinya dikelola oleh desa,” jelasnya.

Masih katanya, proses transaksi akan tersistem dengan TDC dan bawahnya ada ITDC dan selanjutnya ada dasawisma. Sehingga, ini sistem berjaringan sampai ketingkat paling bawah yaitu masyarakat,” pungkas Dika.

Kelebihnnya TDC ini, sebutnya kita membuka usaha didesa, dimana nantinya di setiap dusun ada koordinator (ITDC) Sampai kelapisan bawah yaitu dasawisma. Dan juga ada Mini TDC yaitu berwirausaha tanpa modal bagi warga yang ditawarkan dari TDC. Sehingga ada selogannya TDC yaitu Mahadesa hadir ke desa untuk keuntungan juga bagi desa, karena menghadirkan produk masyarakat itu sendiri dan bisa mensejahterakan masyarakat.

Mengenai proses masyarakat itu belanja, terangnya dimana setiap bulan mengeluarkan katalog belanja dan buku belanja, dan ada mini TDC datangi warga dan mencatat apa belanjaan warga dan daftar itu dicatat oleh petugas TDC desa. Dan juga, untuk diingat setiap kk belanja di TDC itu minimal Rp. 300 ribu, karena untuk bisa masuk ke sistem dan mudah diproses. Dan juga, sambungnya TDC bekerjasama dengan beberapa Bank, sehingga memudahkan masyarakat membayar tanpa tunai dan selaras juga dengan program pemerintah dengan sistem digitalisasi,” tandas Dika.

Ia menambahkan, TDC ini konsepnya belanja bulanan. Dan tidak mematikan usaha warung dan UMKM di desa tersebut, dan hadirnya ini untuk memudahkan masyarakat. Sebagai example di Desa Kuripan Utara itu dengan hadirnya TDC tidak akan mematikan usaha warga.
“Untuk usaha warga tidak dimatikan dan dari segi harga juga sangat murah diberikan kepada usaha dan masyarakat,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Desa Bunut Baok kecamatan Praya kabupaten Lombok Tengah, Lalu Muzanni, sangat menyambut program Mahadesa TDC ini,  karena ini bisa menjadi unit Bumdes dan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.
“Kehadiran TDC ini sangat kita respon untuk bisa meningkatkan prekonomian masyarakat, dimana produk dan hasil masyarakat bisa melalui TDC ini,” jelasnya.

Lanjut Muzanni, terkait sarana bangunan untuk tempat transaksi belanja di TDC, rencana akan membangun bangunannya di sebelah Aula Kantor Desa, dan itu juga tidak lepas dari persetujuan dari semua elemen yang ada di desa. Itu juga nantinya sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Program ini juga perlu tempat atau ada bangunan Bumdes, sehingga mudah melakukan transaksi perbelanjaan dari masyarakat,” pungkasnya.

Ditempat yang sama Pendamping Desa Kecamatan, Ema Listiawati, SE, M.M, menyampaikan perlunya pemdes untuk membangun desa dengan membangun kemitraan – kemitraan dengan lembaga – lembaga yang lain.
“Seperti kemarin desa sudah kerjasama dengan sebuah Usaha Salon, dimana desa memberikan pelatihan salon bagi warga, itu juga salah satu unit dari Bumdes. Itu juga untuk perhatian desa untuk masyarakat mendapatkan keahlian dan mereka yang sudah dilatih itu yang menjalankan unit salon tersebut,” jelasnya.