PESAWARAN, metro7.co.id – Semangat untuk terus menuntut ilmu, itulah mungkin yang menjadikan siswa siswi Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Aulima Nusantara Desa Kebagusan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran tetap bersekolah meski dengan kondisi kelas yang sederhana.

Hal itu terlihat ketika media ini berkunjung ke sekolah tersebut, Selasa, (19/1/2021). Tampak para siswa sedang berada di ruangan kelas yang sebenarnya jauh dari layak jika dibandingkan dengan sekolah pada umumnya.

Dinding kelas yang belum tertutup sepenuhnya juga kursi dan meja yang sederhana. Ruang kelas yang belum memiliki jendela menambah kesan semua masih jauh dari kata layak untuk tempat menuntut ilmu. Tapi, hal itu bukan alasan para siswa untuk tetap belajar.

Ketua Yayasan Aulima Nusantara, Masduki mengatakan, MTS Aulima Nusantara merupakan sekolah bagi anak tidak mampu, sehingga memang tidak dipungut biaya apa pun. Bahkan menurutnya, para guru yang mengajar pun tidak diberi gaji.

Selain itu, tambahnya, sekolah ini tadinya hanya untuk para siswa yang berdomisili di Desa Wiyono Saja. Namun semakin banyak siswa dari luar desa yang menuntut ilmu di MTS Aulima Nusantara.

“Ini tadinya saya sama kades terdahulu bikin sekolah untuk anak tidak mampuĀ  khususnya yang tinggal di Desa Kebagusan. Tapi, makin lama ya banyak juga anak-anak yang bersekolah di sini,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Siti Rivngatin Spdi salah satu pengajar di sekolah tersebut mengungkapkan, siswa nya tetap bersekolah meski situasi pandemi karena banyak yang belum memiliki ponsel untuk mengikuti sistem belajar online yang ditetapkan pemerintah.

“Caranya kami atur jadwal jadi masuk nya tidak semua hanya beberapa saja secara bergiliran dan di sekolah hanya sebentar dikasih tugas terus mereka pulang, karena kalau mau Daring banyak yang gak punya hand phone mas,” ungkapnya.