PESAWARAN, metro7.co.id – Berbagai kebijakan Pemerintah Provinsi Lampung yang sudah dijalankan demi memajukan petani ternyata tidak cukup untuk memberikan kemudahan kepada para petani. Khususnya, terkait ketersediaan pupuk subsidi maupun non subsidi.

Faktanya, permasalahan petani ternyata beberapa tahun terakhir adalah ketersediaan pupuk baik subsidi ataupun non subsidi. Seperti yang diungkapkan para petani di Kabupaten Pesawaran, mereka mengeluhkan kelangkaan pupuk.

“Pada waktu petani menanam padi, pupuk terlambat datang dari pabriknya. Pihak distributor juga menunggu pengiriman pupuk dari pabrik. Tapi bagi anggota poktan lain yang sudah mentransfer dana pupuk dua bulan sebelum tanam padi, rata-rata pupuknya sudah dikirim,” ungkap Marwoto, anggota Kelompok Tani Desa Karang Rejo Negeri Katon Pesawaran, Sabtu (30/1/2021).

Sementara itu, saat mensosialisasikan Kartu Petani Berjaya, Kamis (28/1/2021) lalu, Gubernur Lampung, Arinal Junaidi mengatakan, banyak pencapaian yang diperoleh Pemerintah Provinsi Lampung untuk kesejahteraan petani.

“Meskipun kondisi perekonomian secara nasional menurun, akan tetapi masih banyak capaian yang diperoleh Pemerintah Provinsi Lampung untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Gubernur.

Gubernur Arinal menyebut pencapaian itu di antaranya peningkatan luas panen padi sebesar 17,2 persen atau terjadi peningkatan sebesar 79.958 hektare.

“Terjadi peningkatan produksi padi dari 2,16 juta ton menjadi 2,59 juta ton di tahun 2020,” jelas Gubernur Arinal.