BANDARLAMPUNG, metro7.co.id – Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menangani permasalahan gizi buruk (stunting) mulai menunjukkan hasil sejak 2018. Itu terbukti dengan turunnya angka stunting di Provinsi Lampung. Upaya terus dilakukan dengan berkonsentrasi di tiap kabupaten/kota.

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, penurunan angka stunting di wilayahnya terlihat dari data riset kesehatan dasar (riskesdas) 2018.

“Sejak tahun 2018 hingga saat ini, Provinsi Lampung telah melaksanakan pencegahan stunting yang dilaksanakan melalui intervensi spesifik maupun intervensi sensitif,” katanya saat menerima kunjungan  Tim Spesifik Kpmisi IX DPR RI pada Kamis (26/11/2020).

Arinal menjelaskan, pada 2018, prevalensi stunting di Provinsi Lampung mencapai angka 27,3 persen. Angka tersebut menurun sebesar 15,3 persen dibandingkan prevalensi 2013 yang mencapai angka 42,6 persen.

Sementara pada 2018, lanjut Arinal, intervensi stunting diprioritaskan di tiga kabupaten yaitu Lampung Selatan, Lampung Tengah dan Lampung Timur. Kemudian, 2019, diprioritaskan di Kabupaten Tanggamus. Untuk 2020 diprioritaskan di Kabupaten Lampung Utara dan pesawaran.

“Sedangkan tahun 2021 diprioritaskan di Kabupaten Tulang Bawang, Way Kanan, Pringsewu dan Kota Bandar Lampung,” katanya.