MALAKA, metro 7.co.id  – Salah satu program kegiatan yang dilangsungkan oleh Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana Kupang Propinsi NTT sebagai salah satu prasyarat yang diprogramkan dalam meraih gelar magister adalah melaksanakan pengabdian masyarakat.

Seperti kegiatan hari yang dilakukan para mahasiswa meliputi penyuluhan tentang pencegahan penularan virus covid-19, DBD dan Malaria, yang di berikan kepada masyarakat Desa Nabutaek dan para siswa di SMAN Biudukfoho dengan materi-materi yang disampaikan oleh para mahasiswa pascasarjana.

Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Program Pengabdian Mahasiswa Pascasarjana Universitas Nusa Cendana, Pius B raman ketika di wawancarai para awak media seusai melakukan kegiatan penyuluhan di Kantor Desa Nabutaek.

Lokasi yang menjadi sasaran pengabdian mahasiswa pascasarjana ilmu kesehatan masyarakat ini, dilaksanakan di Desa Nabutaek, Kecamatan Rinhat Kabupaten Malaka.

Pius Raman menjelaskan bahwa, kegiatan ini sesuai time line, dilaksanakan sejak tanggal 25 – 29 Agustus nanti dengan agenda kegiatannya meliputi penyuluhan kepada masyarakat Desa Nabutaek dan siswa-siswi sekolah menegah atas negeri Biudukfoho, dengan materi penyuluhan berupa pencegahan virus covid-19, DBD dan malaria. “Juga kegiatan bimbingan khusus kepada mahasiswa kita di Malaka untuk cepat menyelesaikan kelulusan mereka,” tuturnya.

Kabupaten Malaka merupakan daerah yang di kelompokan oleh pemerintah pusat sebagai wilayah Zona hijau. Namun perlu untuk menjalankan protokol covid-19 yang di instruksikan oleh pemerintah, dalam rangka melakukan pencegahan oleh masyarakat untuk tidak menimbulkan klaster baru. “Sehingga perlu untuk kita saling mengingatkan serta memberikan penguatan agar masyarakat selalu tetap menjaga pola hidup bersih dan sehat. Sehingga mengurangi resiko bakteri atau virus misalnya DBD dan malaria dan juga antisipasi penularan virus covid-19,” kata Pius.

Pius Raman menjelaskan bahwa, untuk titik kegiatan yang dilakukan pengabdian pada masyarakat, pihaknya memilih salah satu desa yakni Desa Nabutaek  yang menjadi sampel, untuk memberikan contoh kepada desa yang lain. Sehingga apa yang hari ini masyarakat dan siswa-siswi peroleh materi dari mahasiswa mengenai virus covid-19 dan DBD serta malaria dapat mewartakan kepada desa tetangga dan desa lainnya di wilayah Malaka. “Juga akan ditindaklanjuti oleh dinas kesehatan melalui puskemas-puskemas untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat,” jelasnya.

Alasan pihaknya memilih Desa Nabutaek karna wilayah desa ini topografinya berada di pegunungan dan masyarakatnya pun memiliki tingkat SDM yang baik dalam menata pola hidup bersih dan sehat, baik di kalangan masyarakat biasa maupun siswa-siswi di sekolah dan khususnya puskemas. “Kita juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Malaka yang kebetulan dari Malaka sendiri ada 13 mahasiswa pascasarjana dan 5 mahasiswa dari TTU dan dua orang dari Rumah Sakit Wirasakti Kupang,” kata dia.

Ia mengharapkan dengan pemberian materi yang disampaikan oleh mahasiswa pascasarjana kepada masyarakat dan juga siswa-siswi dapat menyerap materi yang disampaikan dan kiranya komponen masyarakat baik Pemerintah Desa Nabutaek, maupun para siswa dan pendidik di sekolah dapat menjalankan pola hidup bersih dan sehat. “Demi meminimalisir penyebaran virus dan bakteri baik itu DBD, Malaria maupun pencegahan virus covid-19 walaupun kita di Malaka masuk zona hijau,” imbunhya.

Pada tempat yang berbeda Kepala Desa Nabutaek Korinus T Nabutaek, memberikan apresiasi kepada koordinator pengabdian mahasiswa pascasarjana dan ketua tim mahasiswa undana selaku Kepala Dinas Kesehatan Malaka, atas terpilihnya desa nya sebagai sampel atau titik pengabdian mahasiswa pada masyarakat dengan melakukan kegiatan penyuluhan bagi masyarakat dan juga siswa-siswi SMAN Biudukfoho.

“Kegiatan seperti ini terjadi sekali sehingga kita dari Pemdes Nabutaek banyak memberikan terima kasih atas dipilihnya Desa Nabutaek sebagai titik pengabdian mahasiswa paskah sarjana fakultas kesehatan masyarakat pada masyarakat,” tutupnya. *