MALUKU, metro7.co.id Pariwisata musik dinilai akan mendatangkan keuntungan bagi kehidupan ekonomi masyarakat Kota Ambon.

 

Hal itu dikatakan Direktur Ambon Office Music Roni Loppies dalam konferensi pers di Swissbell Hotel Ambon , Selasa (5/10/2021).

 

Menurut Roni, pariwisata di bidang musik merupakan komitmen lembaga yang dipimpinnya. “Saat ini kita sudah terhubung dengan 246 kota kreatif di dunia versi Unesco dan 46 kota musik versi Unesco,” ujarnya.

 

Roni berpendapat, perilaku pariwisata berubah dari konvensional menjadi pariwisata berkelanjutan. Sehingga, harus ada terobosan baru.

 

“Secara Nasional, Indonesia memiliki prioritas 10 destinasi wisata dan Kota Ambon tidak masuk di dalamnya,” katanya.

 

Lanjutnya, agar Ambon masuk ke prioritas destinasi wisata nasional, terobosan yang dapat dilakukan adalah menjadikan Kota Ambon mengandalkan musik untuk pariwisata.

 

Diterangkannya lagi, Kota Ambon dapat dijadikan sebagai kota musik kreatif, yakni kota musik yang berdampak terhadap lakunya kuliner khas Ambon, kota musik yang berdampak terhadap pembuatan film dan terhadap seni pertunjukan di Kota Ambon.

 

“Ambon Music Office mendorong Ambon sebagai kota pariwisata musik, dan juga mendorong kurikulum muatan lokal, kemudian kita tempatkan di 10 destinasi wisata yang sudah ada sesuai dengan SK Wali Kota Nomor: 560 tahun 2021,” kata Roni.

 

Tidak muluk-muluk, Roni mengatakan belum perlu bagi Kota Ambon untuk membangun sekolah musik. Ambon Office Music, katanya, memandang ini sebagai hal yang krusial. 

 

“Kami memulai dari menggerakan para tenaga pengajar yang notabene mereka belajar otodidak yang bisa menyusun bahan ajar dan bisa menyusun kurikulum,” tutupnya.[]