MALTENG, metro7.co.id – Wakili Penjabat Bupati, Asisten I Setda Malteng, Silviana Mattemmu hadiri dan membuka dengan resmi kegiatan Rembuk Stunting Tahun 2022 yang bertemakan Mari Masohi Potong Pele Stunting di Bumi Pamahanunusa. Senin, 24/10/22

“Pemerintah telah menetapkan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 dengan target penurunan yang signifikan, dari kondisi 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 14 persen pada tahun 2024,” kata Mattemmu dalam sambutannya.

Sejalan dengan itu, Pemda Malteng terus berkomitmen melakukan percepatan, pencegahan dan penanggulangan stunting.

“Targetnya tahun 2023 bisa bebas stunting, sehingga kita bisa menghasilkan generasi masa depan yang sehat, produktif dan memiliki daya saing yang kuat,” ujar Mattemmu.

Lanjutnya, dalam Rembuk Stunting ini kita akan cari solusi bagaimana caranya terbebas dari stunting, Ini menjadi PR kita, sebelum tahun 2023 Maluku Tengah harus bebas stunting.

“Kuncinya adalah bagaimana komitmen dan kebersamaan kita semua untuk terus bekerja dengan cepat, cerdas dan profesional untuk menurunkan angka stunting di daerah ini,” imbuhnya.

Olehnya itu, melalui Rembuk Stunting diharapkan stakeholder dapat mengambil perannya masing-masing, untuk bekerjasama melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Maluku Tengah.

“Saya minta kolaborasi dalam intervensi dapat berjalan antar sektor, yakni sektor kesehatan dan non kesehatan, karena keberhasilannya sangat dipengaruhi oleh dukungan kolaborasi antar sektor,” harapnya.

Mattemmu menegaskan adanya “Kolaborasi dapat dilakukan melalui pembangunan sanitasi, air bersih, penyediaan pangan yang aman dan bergizi serta membangkitkan pemahaman individu, masyarakat untuk mengoptimalkan upaya penanggulangan stunting,” tegasnya.

Pertemuan ini penting untuk diikuti oleh seluruh peserta, guna menyelaraskan pelaksanaan program Percepatan penurunan Stunting serta menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program dan kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi di Kabupaten Maluku Tengah.

“Mudah-mudahan komitmen dan harapan kita bersama untuk menyelesaikan permasalahan stunting dapat terwujud sehingga bisa menghasilkan generasi masa depan yang sehat, produktif dan memiliki daya saing kuat,” tutupnya.*