MALTENG, metro7.co.id – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon mengimbau warga Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah yang saat ini sedang mengungsi di pegunungan akibat trauma gempa dan takut tsunami untuk pulang ke rumah masing-masing.

Hal ini disampaikan oleh BMKG Stasiun Geofisika Ambon melalui siaran pers, Jumat (18/6/2021).

Sebagaimana diketahui, warga Kecamatan Tehoru yang mengungsi di pegunungan saat ini berjumlah sekitar 7.227 jiwa. Mereka berasal dari empat negeri yakni, Negeri Haya, Negeri Tehoru, Negeri Saunolu dan Negeri Yaputih.

Kepala Stasiun Geofisika Ambon Herlambang Huda menjelaskan, aktivitas gempa menurun pasca kejadian pertama sebanyak 26 kali gempa susulan dengan kisaran magnitudo antara 1,9 dan 3,8.

“Sampai dengan hari Jumat 18 Juni 2021 pukul 20.43.08 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan telah terjadi gempa susulan sebanyak 26 kali, dengan magnitudo berkisar antara 1,9 dan 3,8,” jelasnya.

Mengingat magnitudo gempa susulan relatif kecil, dimungkinkan bagi warga yang berada saat ini di tenda-tenda pengungsian bisa kembali ke rumah.

“Saya mengimbau kepada sebagian warga di Kecamatan Tehoru yang saat ini mengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing dan beraktivitas seperti biasa,” kata Herlambang Huda.

Selain itu, Herlambang Huda juga mengingatkan warga agar tidak terpengaruh dengan berita bohong dalam bentuk isu tsunami.

“Kepada warga yang terkena dampak gempa agar tidak terprovokasi dan terpengaruh dengan berita bohong (hoax) yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tandasnya.

Herlambang Huda menegaskan, BMKG terus memantau perkembangan gempa-gempa susulan dan menginformasikannya kepada masyarakat.**