MALTENG, metro7.co.id – Hujan interupsi dilayangkan dari sejumlah anggota DPRD Maluku Tengah saat Ketua DPRD Fatzah Tuankotta baru memulai pimpin rapat paripurna dengan agenda penetapan Alat Kelengkapan Dewan hasil rolling, berlangsung di Masohi, Senin 8/8/22.

Fatzah Tuankotta baru memulai pembicaraan sebelum membuka resmi rapat paripurna tersebut, anggota DPRD Sukri Wailissa melayangkan interupsi.

Alasan interupsi Wailissa, bahwa ia meminta Tuankotta membuka rapat paripurna sebelum berbicara agenda DPRD. “Saudara pimpinan buka dulu rapat ini,” ujar Wailissa dengan nada tinggi.

Namun setelah Fatzah Tuankotta membuka rapat paripurna, Wailissa kembali mengajukan interupsi.

Wailissa meminta Fatzah memberikan ia kesempatan untuk berbicara dan disetujui Tuankotta. Wailissa meminta masalah pemilihan ketua komisi 4 diselesaikan di komisi. Hal yang sama juga ia meminta Bapemperda juga diselesaikan baru bisa lanjut paripurna.

“Saya minta rapat ini diskorsing untuk selesaikan masalah yang ada di komisi 4 dan selesaikan masalah yang ada di Bapemperda,” tandas Wailissa dari Fraksi PKB.

Ia juga menegaskan jika masalah yang diutarakan tak diselesaikan, maka Ia pastikan Fraksi PKB bakal ajukan mosi tidak percaya kepada pimpinan DPRD.

Disaat Wailissa sedang berbicara, sejumlah anggota DPRD lainnya juga sampaikan interupsi. Seperti Hassan Alkatiri, Fatma Sopalatu, Djailani Tomagola, Syafii Boeng hingga Abdul Kadir Selano.

Ada yang mengotak atik mic, gebrak meja hingga maju kedepan meja pimpinan.

Melihat hujan iterupsi yang bertubi-tubi seperti satu dengan lainnya tak mau mengalah, Fatzah Tuankotta langsung menskorsing sidang.

Untuk mengkomunikasikan perbedaan pendapat tersebut dengan jalan persuasif. Namun selang beberapa menit komunikasi dengan sejumlah anggota DPRD, tak menemui titik terang.

Akhirnya sidang paripurna tersebut tak dapat dilanjutkan.

Usai paripurna, Fatzah Tuankotta kepada awak media mengatakan, dinamika saat rapat paripurna tersebut merupakan hal biasa.

“Deadlock dalam paripurna itu biasa. Karena ini lembaga politik semua ini masih dalam butuh proses komunikasi. Saya pikir dinamika politik ini hal yang biasa,” kata Tuankotta.

Fatzah yang juga ketua DPD Partai NasDem Maluku Tengah menambahkan komunikasi akan intens dibangun agar agenda-agenda DPRD lainnya bisa berjalan dengan baik.

“Jadi kita masih membangun komunikasi dengan para alat kelengkapan yang ada di DPRD. Kita bisa selesaikan masalah ini secepatnya,” imbuh Tuankotta.

Rapat lanjutan paripurna tersebut kata Ketua DPRD akan berlangsung dalam waktu dekat. ***