SULA, metro7.co.id – Ketua Front Puhi Aya (FP2A), Rianto Kaunar, meminta pada tiga pasangan calon di Pilkada Kabupaten Kepulauan Sula, tidak menihilkan niat untuk mengawal kasus pembangunan Masjid An-Nur di Desa Pohea, Kecamatan Sanana Utara, sebagai tujuan utama

“Kami juga berkeinginan agar Calon kepala daerah maupun jurkamnya, ketika berkampaye harus serius berbicara tentag mesjid ini. Seharusnya, program kerja terkait kelanjutan pembangunan masjid pohea yang harus disampaikan dalam tahapan kampanye bukan malah persoalan ini hanya di jadikan isu politik atau senjata ampuh saling menjatuhkan diantara pasanagan calon, karena yang diinginkan masyarakat pohea adalah masalah mesjid itu terselesaikan dan warga bisa menggunakan beribadah dengan tenang tanpa kegelisahan,” tegas Rianto pada Wartawan, Kamis (11/5/2020).

Sebab sejauh ini, kata Rianto, belum ada satu paslon di Kabupaten Kepulauan Sula, yang serius mengungkapkan kasus pembangunan Masjid An-Nur untuk diselesaikan kedepannya.

Dengan demikian, calon pemimpin di Kabupaten Kepulauan Sula kedepannya dapat memberikan solusi terbaik dalam mengawal kasus Masjid An-Nur di Desa Pohea.

“Kasus Mesjid An-Nur Desa Pohea sudah kurang lebih satu tahun kami kawal, jadi kami masyarakat desa pohea berkeinginan besar agar pemimpin Sula kedepan bisa melihat dan memberi solusi persoalan mesjid ini hingga tuntas,” katanya berharap.