SULA, Metro7.co.id – Bantuan Sosial (Bansos) diduga dimonopoli oleh pemilik toko Indoraya.

Kenapa tidak, dana Bansos yang sudah seharusnya diterima masyarakat namun dipaksakan untuk berbelanja sembako di toko Indoraya tersebut.

Bantuan Dana Sosial dengan nominal Rp600 ribu yang diterima oleh warga masyarakat Kepulauan Sula, Selasa (15/3).

Tak hanya itu, Dana Sosial tersebut, diduga kuat pihak toko Indoraya telah melakukan monopoli untuk menukarkan dana sosial yang di terima warga dengan sembako ditoko Indoraya di Kepulauan Sula.

Dari hasil yang dihimpun media ini, penerima Bantuan Dana Sosial itu pada Minggu (7/3) lalu dan diarahkan untuk berbelanja di toko Indoraya.

Hal ini, diungkap sumber yang enggan menyebutkan namanya pada salah satu media online di Kepsul.

“Saat Bantuan Dana Sosial kami terima. Namun, kami dipaksakan untuk habiskan semua uang yang kami terima di toko Indoraya. Selain itu, Dinas Sosial juga menyalurkan dana bansos tidak sesuai nominal yang seharusnya kami terima,” ungkap sumber yang enggan dipublis namanya.

Herannya lagi, dugaan monopoli Bantuan Dana Sosial itu terjadi bukan hanya di satu Desa saja, melainkan hampir diseluruh Desa yang ada di Kepulauan Sula.

Sudah seharusnya, Bantuan Sosial yang diberikan Kemensos bertujuan membantu masyarakat dalam situasi pandemi Covid-19, setidaknya bukan sembako yang menjadi penyebab bantuan tersebut dan apabila, dugaan praktek monopoli ini disengajakan maka para aktivis dan masyarakat Kepsul akan menggiring kasus tersebut ke ranah hukum.

Hingga berita ini ditayangkan, pihak Toko Indoraya telah dihubungi berulang kali melalui telpon genggam namun tak kunjung aktif.