SULA, metro7.co.id – Salah satu komoditas andalan masyarakat Desa Wailau Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) yakni halua kenari. Komuditas ini menjadi penopang utama perekonomian masyarakat, namun kerap tak mendapat perhatian dari Pemda.

Sarah Soamole salah satu pengrajin halua kenari desa Wailau mengatakan, salah satu sumber pendapatan mereka dari hasil jualan halua kenari. “Saya geluti profesi sebagai pembuat halua kenari sudah cukup lama. Dari hasil jualan halua kenari yang menjadi penopang dapur (ekonomi) kami,” katanya siang tadi (14/10/2020).

Sarah mengaku proses produksi dan pemasaran dilakukan seadanya, tanpa ada sentuhan pemerintah setempat.”Mereka (Pemda) hanya datang dan melihat. Tapi hanya begitu saja,” ucapanya.

Dia mengaku, hasil olahan halua kenari hanya dijual di pasar dan dikirim ke anak mereka yang menjalani studi di Ternate. “Paling kita jual di pasar. Kalau lebih kita kirim anak anak kita yang kuliah di negeri orang,” ungkapnya.

Sementara calon wakil Bupati Kepsul, M Saleh Marasabessy dalam Kampanyenya di Desa Wailau menegaskan, salah satu program utama Paslon FAM-SAH yakni mengembangkan komiditas lokal, termasuk halua kenari di desa Wailau.

Mestinya, komoditas yang menjadi penopang warga diprioritaskan Pemda. Karena itu, Saleh berjanji, jika FAM-SAH terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati, maka akan kembangkan komiditas masyarakat Wailau tersebut. “Kami akan prioritaskan khususnya komoditas halus kenari di desa Wailau,” tandasnya.