SULA, metro7.co.id – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sanana dorong Dinas Perhubungan (Dishub) Kepulauan Sula, naikan tarif Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dan mendorong penambahan Kapal Tol Laut di Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Ketua Umum (Ketum) HMI Cabang Sanana, Salamun Selpia kepada media ini mengatakan, Tarif TKBM di Kepsul dinilai tidak teratur.

Pasalnya, kata Salamun, sebagian pengusaha yang mendatangkan Logistik merasa tarif TKBM yang ditentukan oleh jasa buru dinilai dari tarifnya cukup besar.

“Bisa dilihat, logistik yang didatangkan dari luar daerah dimintai dengan nilai yang cukup besar oleh tenaga TKBM Kepulauan Sula,” kata Salamun Selpia, Senin (21/11).

Salamun bilang, tarif TKMB di Kepsul sangat berdampak kepada masyarakat luas karena dimintai cukup besar. Sehingga, sudah secara otomatis pengusaha akan menaikan harga logistik atau sembilan bahan pokok dan lain sebagainya.

“Persoalan itu, kami sampaikan kepada Kadishub Kepsul dan kami juga merekomendasikan Dishub untuk dapat menambahkan jumlah kapal tol laut di kepsul,” ujarnya.

Menurutnya, pelabuhan Falabisahaya, Mangoli Utara sangat menopang secara geografis. Sebab, komoditi masyarakat Mangoli Utara mendukung.

Tak hanya itu, lanjut Dia, impor logistik di Mangoli Utara juga dapat meringankan biaya pengusaha lebih dari dua kali lipat.

Olehnya itu, Dishub Kepsul akan memfasilitasi seluruh pihak yang memliki kewenangan. Untuk itu, tarif TKBM dapat diatasi

Menurutnya, persoalan Rekomendasi kapal tol laut sesegera mungkin dapat ditambahkan oleh Dishub Kepsul untuk pelabuhan Falabisahanya

“Alhamdulillah, Dishub Kepsul merespon penuh usulan kami. Karena baginya pelabuhan Falabisahanya sangat memenuhi syarat dan dapat membantu masyarakat dan para pengusaha untuk dapat mengimpor maupun mengekspor logistik antar pulau dengan biaya yang cukup murah,” tutupnya.