SULA, Metro7.co.id – Kasus Pembangunan Masjid Pohea yang memakan anggaran Rp 4 miliar masih dalam penyelidikan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul).

Sedikit kesalnya, Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasipidsus), M Fadli Habibi merasa kewalahan dalam penyidikan. Pasalnya, dalam proses pemanggilan beberapa saksi, tak satu pun ada yang mengindakhan panggilan Kejaksaan Negeri Sanana, Rabu (16/2).

Fadli mengaku, pihaknya mengalami kendala pemanggilan yang dimintai keterangan atas dugaan kasus korupsi Pembangunan Masjid Pohea. Namun, pihaknya mempunyai langkah lain dan meminta bantuan ahli konstruksi dalam pemeriksaan.

Menurutnya, ada indikasi dalam pelaksanaan pembangunan masjid pohea, maka itu, pihaknya meminta ahli konstruksi untuk membantu proses penyidikian.

“kami perlu melakukan permintaan Ahli Konstruksi dan kami akan berkoordinasi dengan mereka, biar nanti lebih pas dalam melalsanakan pemeriksaan dan penyidikan,” tutur Fadli.

“Proses pemeriksaan ini bertahap, dari tahun 2015 hingga sekarang dan ini masih dalam proses penyidikan maka kami belum melakukan pemanggilan secara paksa,” ungkapnya.

Fadli bilang, pihaknya perlu meyakinkan lagi sehingga pihaknya akan turunkan ahli dan wacana tersebut dapat di buktikan, apakah pembangunan tersebut gagal konstruksi ataukah kekurangan volume.

“kami sudah melakukan pengajuan dan dalam waktu dekat ini, Ahli Konstruksi akan turun dan melakukan pemeriksaan pembangunan Masjid pohea bersama kami,” pungkasnya.